Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Kemarau, Warga DKI Jakarta Diimbau Hemat Air dan Periksa Tabung Gas

BPBD Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk menghemat air karena mulai memasuki musim kemarau.
Musim kemarau/Ilustrasi
Musim kemarau/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk menghemat air karena mulai memasuki musim kemarau.

Pasalnya musim kemarau dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan juga meningkatnya polusi udara.

Selain itu, masyarakat juga diimbau memeriksa tabung gas secara berkala guna mencegah terjadinya kebocoran tabung gas yang dapat memicu kebakaran. 

“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengajak masyarakat untuk mengantisipasinya dengan mulai melakukan penghematan air, serta menjadikannya sebagai gaya hidup baru," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (10/5/2022).

"Ancaman bencana kebakaran pada gedung dan pemukiman juga perlu kita antisipasi bersama sebagai bentuk kewaspadaan terhadap dampak kekeringan di musim kemarau ini,” imbuhnya.

BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan para Walikota/Bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan bagi wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.

“Kami di jajaran Pemprov DKI Jakarta saling berkoordinasi untuk mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau, terutama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PD. PAM Jaya yang menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan juga mobil-mobil tangki air agar siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan,” kata Isnawa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat rata-rata wilayah DKI Jakarta sudah memasuki awal musim kemarau pada bulan April 2022. Namun, untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni 2022. 

BMKG juga memperkirakan sifat hujan akan berada pada kondisi ‘atas normal’, yakni curah hujan musim kemarau lebih tinggi dari rerata klimatologis.

Sedangkan, puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada bulan Juli sampai September 2022. 

BMKG mencatat dalam sepekan terakhir selama periode tanggal 1 sampai Mei 2022, suhu maksimum terukur berkisar antara 33-36,1 derajat Celsius.

BMKG memastikan suhu udara terik yang terjadi bukan fenomena Gelombang Panas, melainkan dipicu oleh beberapa faktor, seperti posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau. 

Dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper