Bisnis.com, SOLO - Fenomena berkumpulnya anak-anak remaja di kawasan Dukuh Atas dan Sudirman menjadi ramai di media sosial.
Tak hanya menjadi tempat nongkrong, dua kawasan itu juga menjadi wadah untuk menyalurkan selera fesyen anak-anak muda.
Saking ramainya, fenomena itu kini diberi nama Citayam Fashion Week. Media luar pun bahkan sampai menyorot kegiataan yang dilakukan oleh anak-anak asal Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok ini.
Membawa animo yang baik bagi beberapa orang, ternyata Citayam Fashion Week juga ada dampak buruknya.
Berikut 4 fakta dampak buruk adanya Citayam Fashion Week:
Banyak remaja tidur di Dukuh Atas
Dikutip dari Tempo, sejumlah remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok) tepergok tidur di emperan di Kawasan Dukuh Atas.
Baca Juga
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria menyampaikan bahwa anak-anak tersebut asal tidur sebab ketinggalan kereta pulang menuju kota-kota penyangga di sekitar Jakarta.
Parkir Liar
Banyaknya orang yang datang untuk meramaikan fenomena Citayam Fashion Week ini menimbulkan kekacauan dari segi parkir.
Akibatnya, banyak kendaraan parkir liar di kawasan sekitar Sudirman hingga menyebabkan kemacetan.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Wildan Anwar mengaku akan menindak kendaraan-kendaraan yang parkir sembarangan di kawasan Dukuh Atas ataupun Jalan Sudirman.
Kemacetan
Ramainya orang yang datang untuk melakukan catwalk untuk Citayam Fashion Week ternyata menimbulkan kemacetan.
Karena unjuk diri akan fesyen itu dilakukan di jalan, mau tak mau kendaraan yang lewat harus sedikit mengalah.
Belum lagi banyaknya orang yang turun ke jalan untuk menonton catwalk yang dilakukan oleh anak-anak SCBD ini.
Melihat hal itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usmandi menyarankan pelaksanaan Citayam Fashion Week sebaiknya pada hari bebas kendaraan (car free day) atau dialihkan pada tempat yang tidak membahayakan.
Saran tersebut diajukan guna menjamin keberlangsungan aktivitas pengguna jalan lainnya. Selain itu, Latif juga menegaskan bahwa saran tersebut tidak bermaksud untuk mematikan kreativitas remaja SCBD, tetapi ditujukan untuk memberikan wadah yang lebih aman kepada remaja-remaja tersebut.
Penularan Covid-19
Banyaknya orang yang berada di kawasan tersebut ternyata membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta khawatir.
Riza khawatir akan adanya potensi persebaran Covid-19 di kawasan tersebut karena kerumunan masyarakat dalam jumlah besar yang tidak mengenakan masker.