Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citayam Fashion Week, PKS Minta Warga Bijak Manfaatkan Ruang Publik

Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Israyani buka suara soal Citayam Fashion Week (CFW).
Seorang remaja berada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (11/7/2022). Area di sekitar Taman Stasiun MRT Dukuh Atas belakangan ini menjadi salah satu ruang publik yang ramai didatangi para remaja usia belasan tahun dengan mengenakan busana yang mereka anggap menarik dari pinggiran Jakarta, seperti Citayam, Bojonggede, Depok, hingga Tanjung Priok. Keberadaan mereka dengan mode busananya ini memunculkan istilah ”Citayam Fashion Week”. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Seorang remaja berada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (11/7/2022). Area di sekitar Taman Stasiun MRT Dukuh Atas belakangan ini menjadi salah satu ruang publik yang ramai didatangi para remaja usia belasan tahun dengan mengenakan busana yang mereka anggap menarik dari pinggiran Jakarta, seperti Citayam, Bojonggede, Depok, hingga Tanjung Priok. Keberadaan mereka dengan mode busananya ini memunculkan istilah ”Citayam Fashion Week”. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Israyani turut menanggapi soal fenomena Citayam Fashion Week (CFW). Kegiatan tersebut belakangan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Terkait hal itu, Israyani meminta agar masyarakat memanfaatkan fasilitas publik dengan bijak. Dia juga meminta agar pemerintah membuat kebijakan yang tepat terkait kegiatan itu.

“Semua fenomena ini pasti ada efek baik dan buruknya, untuk itu semua stakeholder diminta untuk mengambil kebijakan yang baik bagi masyarakat sekitar dan yang hadir ke lokasi,” kata Israyani dalam keterangannya, Senin (25/7/2022).

Israyani mengatakan kegiatan yang mengundang banyak orang ini diharapkan tidak dibiarkan setiap hari dan setiap malam. Dia menyarankan semua pihak mulai dari Kepolisian, TNI, Pemprov DKI, pusat bisnis, hotel-hotel, KAI, MRTJ serta perangkat RT-RW mengambil sikap atas fenomena ini.

“Nilai kebudayaan yang sudah baik dalam konteks keindonesiaan, harus dilakukan dengan cara yang baik, sehingga ruang ketiga atau ruang publik ini bisa dimanfaatkan semua lapisan masyarakat,” katanya.

Tidak hanya itu, dia juga meminta agar pihak terkait untuk mengawasi kegiatan tersebut. Dia tidak ingin kegiatan tersebut justru ditumpangi dari unsur kaum lain.

"Jangan sampai nilai-nilai kebudayaan yang baik ini ditumpangi unsur kaum laki-laki yang menyerupai wanita atau sebaliknya, yang nantinya akan dicontoh generasi-generasi muda yang akan merusak kebudayaan bangsa dan agama,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper