Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jakarta Tumbuh 5,59 Persen pada Triwulan II Tahun 2022

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengomentari pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada Triwulan II tahun ini sebesar 5,59 persen.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberi keterangan kepada awak media di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (29/12/2020) - JIBI-Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberi keterangan kepada awak media di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (29/12/2020) - JIBI-Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengomentari ekonomi DKI Jakarta pada Triwulan II tahun ini tumbuh 5,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dia pun mengaku bersyukur atas capaian tersebut.

Riza Patria mengklaim bahwa DKI Jakarta masih terjaga dengan baik. Di tengah pandemi Covid-19, ekonomi dunia memang terdampak. Namun, beberapa negara sudah mulai melakukan pelonggaran untuk menjaga  mobilitas masyarakat dan ekonomi.

"Kalau bicara inflasi Jakarta masih terjaga dengan baik di bawah inflasi nasional, apalagi dunia," kata Riza Patria di Balai Kota pada hari ini, Rabu (10/8/2022).

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pemulihan ekonomi Jakarta terus berlanjut pada kuartal kedua tahun 2022. Adapun, perekonomian Jakarta tumbuh 5,59 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Menurut BPS, pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan, Idulfitri, dan Paskah. Selain itu, penyelenggaraan berbagai event dalam skala nasional maupun internasional juga menjadi pendorong utama bergeraknya perekonomian.

Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) disebut menjadi katalis positif bagi peningkatan permintaan masyarakat. Hal tersebut tentunya memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Kendati demikian, dampak ekonomi global dari konflik di kawasan Eropa tidak dapat dihindari, termasuk Jakarta. Peningkatan harga energi akibat terganggunya pasokan menambah biaya produksi, sehingga mendorong peningkatan harga komoditas secara umum. Hal ini yang kemudian menahan ekonomi untuk dapat tumbuh lebih cepat. 

Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen tumbuh positif, kecuali Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P).  Dari sisi produksi, tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Jasa Lainnya, dan Perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper