Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI mulai menyiapkan 3 nama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan mulai hari ini, Senin (12/9/2022).
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menyebut usulan tiga nama Pj Gubernur tersebut dibahas dalam Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) hari ini, Senin (12/9/2022).
"DPRD akan segera menyiapkan tiga nama sosok pengganti Gubernur DKI Jakarta. Insya Allah tiga nama sosok tersebut akan kami bahas bersama dalam rapat pimpinan dari sembilan fraksi di DPRD DKI Jakarta yang akan digelar Senin," kata Prasetyo dikutip dari Instagram, Minggu (11/9/2022).
Menurut dia, hal tersebut memenuhi arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), di mana DPRD diminta untuk mengusulkan tiga nama sebulan sebelum jabatan Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta berakhir pada Oktober mendatang. Prasetyo pun berharap dalam proses tersebut nantinya melahirkan sosok yang mampu memimpin Jakarta selama dua tahun ke depan.
"Semoga proses dan mekanisme ini mampu melahirkan sosok yang berintegritas untuk menyentuh langsung persoalan yang dialami warga Jakarta lima tahun terakhir dalam waktu dua tahun yang sangat singkat ke depan," pungkasnya.
Kemendagri nantinya juga akan mengusulkan tiga nama calon PJ Gubernur, sehingga ada enam nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo dan dipilih langsung oleh Kepala Negara.
Baca Juga
Tiga Nama
Sebelumnya, ada tiga nama yang disebut-sebut bakal menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, yakni Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali, dan Deputi IV Kantor Staf Presiden Juri Ardiantoro.
Heru Budi Hartono kini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden Indonesia sejak 20 Juli 2017 di bawah Presiden Jokowi. Dia juga sempat berkarier di Balai Kota DKI Jakarta. Pernah menempati posisi Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Heru juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Salah satu prestasinya, membereskan Waduk Pluit. Jabatan lain yang pernah diembannya adalah: Staf Khusus Wali kota Jakarta Utara (1993), Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara (1995), Kasubag Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara (1999), Kasubag Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara (2002), Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara (2007), dan Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara (2008).
Puncak karier Heru di Balai Kota terjadi saat dia menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2015-2017.
Sementara, Marullah Matali lama berkarier di Pemrpov DKI Jakarta. Dia sempat menjabat sebagai Asisten Deputi Gubemur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pariwisata dan Asisten Deputi Gubemur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan.
Atas dedikasinya tersebut, Marullah meraih penghargaan masa kerja 15 Tahun dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2011 dan Penghargaan Satyalancana Karya Satya KL. 1 dari Presiden RI pada 2012. Kini dia menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.
Terakhir, ada Juri Ardiantoro yang cukup dikenal di dunia kepemiluan. Dia aktif sebagai sebagai pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) pada 2003 dan menjadi Sekretaris Jenderal di Organisasi tersebut.
Pada 2008, Juri terpilih menjadi salah satu komisioner KPU DKI periode 2008 - 2013 dan pada 2012 dia melanjutkan karier nya di KPU pusat dan terpilih sebagai Komisioner pada periode 2008 - 2013.
Juri terjun ke dunia politik yang menjadi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin sebagai Wakil Direktur Hukum dan Advokasi. Dia dilantik sebagai kepala Deputi IV KSP pada Senin, (22/6/2021). Selain itu, Juri menjabat Rektor Universitas Nahdlatul Ulama periode 2021-2025.