Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kabarnya telah menunjuk Heru Budi Hartono sebagai calon penjabat Gubernur DKI Jakarta. Dia akan menggantikan Anies Baswedan yang jabatannya rampung pada 16 Oktober mendatang.
Kabar mengenai pemilihan Kepala Sekretariat Presiden atau Kasetpres berhembus dalam sidang Sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini Jumat (7/10/2022).
Informasi ini kemudian dibenarkan oleh politikus PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Prasetyo Edi Marsudi.
"Iya, Insya Allah valid lah [informasi tersebut]," kata Prasetyo saat dihubungi, Jumat (7/10/2022).
Sekadar informasi, DPRD sebelumnya telah mengusulkan tiga nama penjabat Gubernur DKI yang merupakan hasil dari Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) bersama 9 fraksi DPRD DKI Jakarta.
Ketiga nama yang resmi diusulkan adalah Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Politik Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar.
Baca Juga
Heru Budi Hartono kini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden Indonesia sejak 20 Juli 2017 di bawah Presiden Jokowi. Kabar pemilihan Heru Budi tersebut sejatinya bukan sesuatu yang mengejutkan.
Profil Heru Budi Hartono
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono dikabarkan menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Namanya ditetapkan sebagai pengganti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sidang Sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini Jumat (7/10/2022).
Heru telah menjabat sebagai Kasetpres sejak 20 Juli 2017 di bawah Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dalam rekam jejak karier, dia pernah bekerja di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Beberapa jabatan yang pernah diemban adalah: Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) kala Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Heru juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Salah satu prestasinya membereskan Waduk Pluit.
Heru juga pernah bekerja sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara (1993), Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara (1995), Kasubag Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara (1999), Kasubag Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara (2002), Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara (2007), dan Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara (2008).
Puncak karier Heru di Balai Kota saat dia menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2015-2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
