Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP: Audit Keuangan Formula E Masih Belum Jelas

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mengatakan audit keuangan Formula E belum jelas.
Pembalap Jaguar TCS, Mitch Evans melaju saat mengikuti qualifikasi Formula E seri kesembilan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6/2022). /Antara Foto-Wahyu Putro A
Pembalap Jaguar TCS, Mitch Evans melaju saat mengikuti qualifikasi Formula E seri kesembilan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6/2022). /Antara Foto-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA— Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Gilbert Simanjuntak mengatakan audit keuangan Formula E Jakarta oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) masih belum jelas. Terlebih perhitungan keuntungan dan kerugian ajang balapan mobil listrik tersebut tidak berdasar.

“Perhitungan itu belum jelas dasarnya. Saya melihat biaya commitment fee dan biaya pelaksanaan belum masuk,” kata Gilbert saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2022).

Gilbert pun heran tidak ada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mau mengaudit belapan mobil listrik tersebut. Pihaknya pun memilih untuk menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“[Data yang diberikan Jakpro] pasti belum valid, karena Gunung Kartiko juga mengakan hal yang sama,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Bisnis PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Gunung Kartiko mengatakan bahwa laba bersih Formula E mencapai Rp6,4 miliar.

Hal tersebut diungkapkan olehnya dalam Rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta tentang Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023, pada 3 November silam.

“Kalau kita lihat masih ada positif kurang lebih Rp6 miliar,” kata Gunung.

Adapun perinciannya yakni Pendapatan usaha mencapai Rp137 miliar, beban pokok pendapatan Rp129 miliar. Sehingga laba (rugi) brutonya mencapai Rp7,7 miliar.

Sementara itu biaya adminitrasi dan umum mencapai 1,8 miliar, beban lain-lain Rp13 juta, pendapatan lainnya Rp2,1 miliar, dan beban pajak Rp1,5 miliar. Kemudian total laba bersihnya mencapai Rp6,4 miliar.

Kendati demikian, Gunung menyatakan bahwa hasil audit tersebut belum final. Pasalnya hasil tersebut merupakan laporan pada 30 September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper