Bisnis.com, JAKARTA— Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) Fidri Arnaldy mengomentari soal kelanjutan rencana perseroan melantai di bursa efek alias initial public offering (IPO).
Menurutnya rencana tersebut masih dalam proses untuk saat ini.“Bukan tahun ini, kita lagi berproses, kita belum bisa mengeluarkan statement itu [IPO tahun ini], tapi iya wacana itu sudah diketuk,” kata Fidri saat ditemui di Jakarta International Equistrian Park Pulomas (JIEP), Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/12/2022).
Fidri mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu waktu yang tepat untuk IPO. Terlebih menurutnya proses ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga tidak mudah.
“Sekarang pasar masih kurang bagus. Kita harus kejar itu timing [waktu] yang pas. Dan itu juga butuh proses, itu ke OJK sendiri kan [harus] tiga kali, baru nanti kalau sudah net samua baru kita bisa listing di bursa [IPO],” paparnya.
Selain itu, beberapa hal yang harus disiapkan antara lain kebutuhan pasar. Pasalnya, lanjut Fidri, pihaknya juga harus paham betul apakah sahamnya nanti akan laku dipasaran atau tidak.
“Kita harus analis, pasar, siapa nih yang mau beli saham kita, itu harus dipersiapkan. Kalau tidak kita bisa terjun [bebas],” katanya.
Baca Juga
Terakhir, Fidri berharap Bank DKI dapat melantai di bursa tahun depan. Dia pun berharap dengan IPO aset Bank milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu semakin meningkat.
“Tahun depan Insya Allah [IPO]. Saya juga baru 1,5 tahun bergabung. Saya masuk itu aset 58 triliun sekarang sudah 76 [triliun]. Jadi market share dan growth kita alhamdulillah naik di atas rata-rata perbankan nasional. Kalau sudah IPO nanti pasti lebih bagus,” tandasnya.
Sebelumnya, Fidri sempat mengatakan Bank DKI segera merealisasikan rencana untuk melantai di bursa atau initial public offering (IPO) pada 2022. Hal tersebut disampaikan oleh Fidri di rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta di kantor DPRD DKI Jakarta pada Selasa (28/12/2021).
"Rencana Bank DKI mau IPO tahun 2022," ujar Fidri di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/12/2021).
Rencana IPO tersebut juga diiringi dengan beberapa aspek lainnya yang merupakan strategi perusahaan mengembangkan bisnis tahun depan, yakni aspek transformasi bisnis, transformasi digital dan operasional, serta transformasi human capital dan culture.