Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Heru Budi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berkomitmen dorong pertumbuhan ekonomi Jakarta
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) berbincang dengan Chairman CT Corp Chairul Tanjung (kanan) saat mengamati daging sapi yang dijual di Pasar Swalayan Transmart Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (21/3/2023). Pemprov DKI Jakarta melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Jaya bekerjasama dengan Transmart menjual daging sapi murah yang dijual dengan harga Rp108.900 hingga Rp130.000 per kilogramnya lebih murah dari harga pasaran./Antara
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) berbincang dengan Chairman CT Corp Chairul Tanjung (kanan) saat mengamati daging sapi yang dijual di Pasar Swalayan Transmart Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (21/3/2023). Pemprov DKI Jakarta melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Jaya bekerjasama dengan Transmart menjual daging sapi murah yang dijual dengan harga Rp108.900 hingga Rp130.000 per kilogramnya lebih murah dari harga pasaran./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyiapkan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta dan menjaga stabilitas ekonomi pascapandemi Covid-19.

Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta, Heru bersinergi dengan pemerintah pusat untuk mendorong kolaborasi lintas perangkat daerah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Kemudian, memimpin satuan tugas (Satgas) pangan untuk menjaga stabilitas harga. 

Heru mengatakan, dalam menjaga stabilitas harga, dia terlibat langsung memonitor kondisi di berbagai pasar untuk mengecek harga, ketersediaan, serta produksi dan distribusi kebutuhan bahan pangan di sejumlah pasar. 

“Kami terus memastikan implementasi program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) berjalan lancar dan makin dimasifkan. Pada Ramadan dan Idulfitri ini, kami juga terus bersinergi dengan pemerintah pusat agar ketersedian bahan pangan terjamin dengan kualitas yang baik, serta harga yang stabil dan terjangkau oleh masyarakat Jakarta,” ujar Heru dalam keterangan resmi, Rabu (29/3/2023). 

Sinergi diwujudkan dengan kelancaran penyediaan dan pendistribusian pasokan bahan pangan melalui kerja sama antardaerah secara business to business (B2B) untuk komoditas beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabai dan bawang merah di 36 kabupaten di 9 provinsi. 

“Kestabilan harga dan kelancaran distribusi pasokan ini turut mengendalikan inflasi di Jakarta. Pada Februari 2023, inflasi DKI Jakarta terendah dibandingkan provinsi lainnya se-Indonesia, sebesar 4,07 persen yoy,” jelasnya.

Selanjutnya, dalam mengantisipasi penurunan daya beli masyarakat, telah dilakukan upaya peningkatan ekonomi melalui perluasan kesempatan kerja dan kewirausahaan.

Untuk meningkatkan kewirausahaan, dalam periode 17 Oktober 2022 sampai dengan 24 Maret 2023, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta telah menerima 18.183 peserta baru yang mendaftar pada Jakarta Entrepreneur.

Jakarta Entrepreneur telah menggelar pelatihan kepada 5.017 peserta, 3.792 perizinan telah diberikan kepada peserta Jakarta Entrepreneur, serta memasarkan 376 produk binaan Jakarta Entrepreneur ke berbagai pameran baik nasional maupun internasional.

Sementara itu, melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, telah dilaksanakan pelatihan sebanyak 55 kelas (reguler dan mobile training unit), pelatihan keterampilan kerja di 7 Pusat Pelatihan Kerja dan Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kepulauan Seribu, serta bursa kerja di 5 wilayah kota. Hasilnya, sebanyak 77,03% (5.871 dari 7.626 orang) peserta pelatihan diterima di pasar kerja.

Upaya mendorong lebih banyak wirausaha baru di Jakarta juga dibarengi dengan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Beragam upaya telah dilakukan Tim P3DN DKI Jakarta untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri, di antaranya berpartisipasi aktif dalam Business Matching Nasional Tahap I hingga Tahap IV, mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) membelanjakan produk bersertifikat tingkat komponen dalam negeri (TDKN) melalui e-katalog dan e-order, dan lainnya.

“Berdasarkan Sistem Pengawasan P3DN BPKP, realisasi penggunaan produk dalam negeri di DKI Jakarta pada tahun 2022 adalah Rp 20,454 triliun (180,47% dari Komitmen Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia). Ini akan kita tingkatkan di tahun-tahun berikutnya,” jelasnya.

Sebagai informasi, berbagai upaya di atas juga merupakan implementasi dari komitmen Pemprov DKI untuk mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem di Jakarta dengan target 0 persen pada tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper