Bisnis.com, JAKARTA — Wali Kota Jakarta Timur M Anwar berencana untuk merelokasi bangunan yang berada di simpang HEK Kramat Jati karena sering terjadi genangan di wilayah tersebut.
Anwar mengatakan, penyebab simpang HEK Kramat Jati sering tergenang karena tanggulnya sudah rawan longsor, bangunan ini pun sudah berusia cukup lama. Artinya, pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Timur harus melaksanakan perawatan, sehingga harus melakukan perbaikan secara menyeluruh.
“Perbaikan yang dilakukan untuk saat ini hanya tambal-sulam, makanya terjadi rembesan-rembesan dari Kalibaru ke daerah Dukuh ke bawah, yakni ke simpang HEK Jakarta Timur,” ujar Anwar di Balaikota Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Sejalan dengan perbaikan tersebut, Anwar melanjutkan, pihaknya juga berencana untuk melakukan relokasi bangunan yang berada di wilayah simpang HEK Kramat Jati. Tentunya akan dilakakukan pendekatan dengan aturan-aturan yang ada.
“Saya inginnya semua ditertibkan, tentunya untuk direlokasi,” jelasnya.
Adapun untuk melakukan penertiban tersebut, Pemkot Jaktim saat ini masih menunggu arahan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA). Hal ini dilakukan agar relokasi berjalan dengan sempurna.
Baca Juga
Setelah dilakukan relokasi, Pemkot Jaktim juga akan memastikan tanggul di simpang HEK Kramat Jati sudah ter-sheetpile baru, yakni lebih tinggi dari jalan, supaya air yang ditahan oleh tanggul tersebut tidak tumpah.
Sebagai informasi, Pemkot Jaktim berencana untuk merelokasi warganya ke rumah susun yang sudah di sediakan, salah satunya di Cipinang Utara. Kalau warga yang akan direlokasi memiliki surat-surat kepemilikan yang sah maka akan diberikan kompensasi.
“Rusun kita masih banyak, salah satunya di Cipinang Utara. Tahun kemarin kan ada kejadian kebakaran di Pasar Gembrong, warganya itu kita relokasi sementara ke sana. Setelah dibangun kita kembalikan ke tempat asalnya,” jelasnya.