Bisnis.com, JAKARTA — DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP menilai pemilihan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) untuk konser Coldplay pada 15 November mendatang karena fasilitasnya lebih menarik dibandingkan Stadion Jakarta International Stadium (JIS).
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, jika melihat dari sudut pandang bisnis, fasilitas yang dimiliki Stadion GBK jauh lebih menarik dan menjual karena ini berbicara mengenai untung dan rugi.
“Mungkin salah satu faktornya fasilitas. Artinya kalau dibandingkan dengan konser Dewa, ini kan jauh lebih besar. Dari segi penonton mungkin diprediksi jauh besar dibandingkan konser Dewa,” ujar Gembong di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Gembong berpendapat bahwa konser Dewa yang dilaksanakan beberapa bulan lalu memiliki banyak persoalan. Hal ini yang mungkin menjadi salah satu alasan promotor untuk lebih memilih GBK. Artinya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) harus melakukan evaluasi dan perbaikan atas apa yang sudah terselesaikan dalam pembangunan Stadion JIS.
“Saya kira ini bagus, ini kesempatan Jakpro untuk bisa melakukan evaluasi mengapa konser Coldplay tidak dilakukan di Stadion JIS, apa yang seharusnya diperbaiki, mungkin dari sisi sound system. Ini berbicara soal bisnis, kita tidak tahu persis,” jelasnya.
Adanya pelaksanaan konser Coldplay, Gembong menambahkan, Jakpro perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pembangunan Stadion JIS. Jakpro juga harus membuka diri agara bangunan yang nampak megah bisa dimaksimalkan, sehingga tidak mengikis keuangan Jakpro.
Baca Juga
“Selama ini mulai dari diresmikan sampai hari ini, nyaris tidak menghasilkan sesuatu bagi Jakpro untuk bisa mempertahankan operasionalnya sendiri. Kalau ini terus menerus, dan bertahun-tahun dilanjutkan, ini bisa membuat kerugian Jakpro yang harus membiayai operasional JIS itu sendiri,” jelasnya.