Bisnis.com, JAKARTA — Komisi B DPRD DKI Jakarta berencana memanggil PT Taman Impian Jaya Ancol atau Ancol untuk dimintai klarifikasi terkait adanya sejumlah proyek yang mangkrak.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, pihaknya akan memanggil Ancol pekan depan dalam rapat rutin yang sudah diagendakan. Dalam rapat ini akan ada sejumlah klarifikasi yang akan diminta kepada Ancol perihal proyek yang mangkrak.
"Kami akan panggil mereka karena kita akan mulai lagi rapat kerja dengan mitra kerja, selain SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), termasuk juga BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Rencananya pekan depan, kita akan coba memanfaatkan satu sampai dua hari rapat kerja," ujar Ismail kepada wartawan, yang dikutip Minggu (11/6/2023).
Sebelumnya, beredar kabar sejumlah proyek di Ancol mangkrak mencuat di media sosial yang disampaikan oleh mantan Komisaris Utama dan Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong.
Proyek yang disinggung antara lain Ancol Beach City (ABC) Mall yang berada di kawasan Pantai Karnaval Ancol dan Sea World. Mangkraknya proyek ini dikarenakan ketidakmampuan manajemen dalam mengelola aset.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menyampaikan, beberapa proyek yang mangkrak di Ancol disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama proyek tersebut dicanangkan ketika pandemi Covid-19 melanda, sehingga secara finansial tidak menjadi prioritas untuk dituntaskan.
Baca Juga
"Kita tahu Ancol berupaya bertahan untuk tidak melakukan banyak PHK karena dia industri hiburan, sehingga otomatis itu tidak dilaksanakan. Kalaupun ada faktor finansial juga karena ada beberapa proses penggantian sampai 2-3 kali, yang terakhir Direktur Utama dan jajarannya," ujar Ismail.
Ismail menambahkan, dengan adanya kabar tersebut, sudah waktunya BP BUMD untuk melakukan pembenahan dan fungsi BUMD DKI agar permasalahan-permasalahan yang ada bisa segera dituntaskan.
"Jangan lagi ketika aspek finansial sudah tidak ada masalah justru terganjal oleh masalah internal makanya kita akan lihat sejauh mana BP BUMD membenahi," jelasnya.