Bisnis.com, JAKARTA — Sektor properti dinilai masih banyak diminati oleh sejumlah investor usai Ibu Kota Negara tidak lagi di Jakarta. Hal ini dikarenakan Jakarta masih menjadi tempat para pekerja tinggal.
Executive Director Cellios Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, sektor properti masih menjadi menarik minat investor, hanya saja properti yang diminati akan berbeda tipe.
"Kalau di IKN karena lahannya luas mungkin landed house atau rumah tapak yang lebih diminati, tapi kalau di Jakarta bangunan vertikal," ujar Bima usai menghadiri FGD hasil survei yang diselenggarakan di Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (9/8/2023).
Bangunan vertikal yang dimaksud seperti apartemen rusunawa yang masih akan tetap menarik bagi investor karena Jakarta ke depan masih akan tetap menjadi pusat ekonomi, disamping itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga tengah merancang Jakarta menjadi kota global.
Dia melanjutkan, 70 persen uang beredar di Jakarta, kantor-kantor pusat dari perusahaan multinasional, dan perusahaan swasta yang besar juga berdiri di Jakarta untuk menjalankan bisnisnya.
Selain investor, Bima juga menilai, akan banyak pekerja yang nantinya mencari properti di wilayah Jakarta maupun di sekitaran kawasan bisnis yang ada di Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi seiring Jakarta akan menjadi kota global nantinya.
Baca Juga
"Jadi itu tidak akan ditinggalkan begitu saja karena pembangunan tetap ke arah pinggiran untuk rumah yang landed house. Makanya masih banyak pengembang yang tertarik di sekitar Jakarta," jelasnya.
Berdasarkan catatan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggenjot sejumlah sektor untuk mempersiapkan Jakarta menjadi kota global pasca Ibu Kota pindah ke Kalimantan. Salah satu sektor yang digenjot adalah pariwisata.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencoba menawarkan investor untuk melakukan investasi di sektor-sektor yang akan membantu pembangunan Kota Jakarta ke depan pasca-tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota.
"Ada beberapa hal yang ditawarkan, seperti sektor pariwisata, transportasi, UMKM, properti, dan kesehatan," ujar Joko dalam konferensi pers Jakarta Investment Forum (JIF) yang digelar di Hotel St. Regis Jakarta.
Dengan penawaran sektor-sektor tersebut kepada investor, diharapkan Pemprov DKI nantinya memperoleh dana segar yang nantinya digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan strategis dalam membangun Kota Jakarta sebagai kota global.
"Mudah-mudahan mereka tertarik dengan kondisi DKI Jakarta, apalagi Jakarta akan menjadi kota global dalam waktu dekat, sehingga kita memerlukan pembiayaan atau dana yang cukup tinggi untuk membangun Jakarta,” jelasnya.