Bisnis.com, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana menggandeng PT Bank DKI untuk mempermudah pegawai aparatur sipil negara (ASN) membeli kendaraan listrik.
Hal ini untuk menindaklanjuti imbauan agar pegawai ASN Pemprov DKI Jakarta untuk segera membeli kendaraan listrik, paling tidak bisa mencicil membeli motor listrik.
“Saya minta beli baru, nanti saya minta kepada Bank DKI untuk dalam waktu tertentu bisa diberikan bunga murah cicilan,” ujar Heru saat meninjau LRT Jabodebek di Jakarta yang dikutip Sabtu (26/8/2023).
Dia menyebut saat ini tengah dalam tahap pembicaraan dengan pihak Bank DKI untuk menindaklanjuti fasilitas tersebut. Adapun hal yang yang dibahas dalam pertemuan adalah agar pegawai ASN diberikan keringanan bunga.
“Jadi ASN DKI kalau bisa mencicil, misalnya, saya minta dihitung siapa yang mendaftar sampai November 2023 untuk mencicil, diberikan keringanan bunga dari Bank DKI, itu sedang saya bicarakan,” jelasnya.
Penerapan fasilitas tersebut nantinya akan dilakukan secara bertahap, dan diharapkan pegawai ASN DKI bersedia menggunakan cicilan tersebut karena kalau membeli secara tunai akan memberatkan.
Baca Juga
“Mudah-mudahan mereka mau, kalau beli tunai kan memberatkan, kita kasih waktu, melalui Bank DKI, selain dia dapat mobil, dia dapat kendaraan roda dua, ASN kita dengan kendaraannya bisa mengatasi polusi,” tambahnya.
Berdasarkan catatan, Heru sebelumnya meminta pegawai ASN mengalihkan tunjangan transportasinya untuk membeli kendaraan listrik. Adapun tunjangan transportasi ini tidak mencapai puluhan juta, melainkan kisaran Rp6,5 juta.
Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, tunjangan transportasi yang diberikan kepada ASN dan diimbau untuk digunakan membeli kendaraan listrik berbeda-beda tergantung area kerja yang diberikan, namun anggarannya berkisar Rp6,5 juta per bulan.
“Tergantung dari area kerjanya, jadi ada level provinsi, kota, kecamatan dan kelurahan. Kenapa tunjangan ini diberikan karena dulu untuk mendukung program mendekatkan rumah dengan pekerjaan, jadi sebagai pengganti penyedia kendaraan operasional,” ujar Sigit.
Dia melanjutkan, dengan adanya tunjangan yang sudah diberikan tersebut seharusnya pegawai ASN memiliki kemampuan untuk mencicil pembelian kendaraan listrik, minimal motor listrik.
“Teman-teman kan punya kemampuan, jadi uang itu bisa digunakan sebagai cicilan untuk membeli kendaraan yang berbahan bakar baterai,” jelasnya.