Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, PUPR Pastikan Jakarta Tidak Krisis Air Bersih

Kementerian PUPR pastikan limbah nuklir yang dibuang oleh Jepang ke laut tidak menyebabkan krisis air bersih di Jakarta.
Petugas mencatat penggunaan air pelanggan layanan air bersih yang dikelola oleh Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS). /Foto: Istimewa
Petugas mencatat penggunaan air pelanggan layanan air bersih yang dikelola oleh Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS). /Foto: Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan Jakarta tidak akan mengalami krisis air bersih pasca-Jepang membuang limbah ke lautan luas.

Kasubdit Wilayah Jakarta Ditjen SDA Kementerian PUPR Darmawel mengatakan, secara jangka panjang Jakarta diharapkan tidak akan mengalami krisis air bersih karena pembuangan limbah tersebut telah disiapkan beberapa bendungan yang disiapkan untuk menampung air bersih. 

“Saat ini untuk Jakarta sudah ada Bendungan Karian, Banten dan Bendungan Jatiluhur yang sudah eksisting,” ujar Darmawel di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Tidak hanya dua bendungan tersebut, dia juga menyatakan bahwa pemerintah tengah membangun sekitar 60 bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memitigasi adanya kebutuhan air bersih. 

Pemerintah juga telah menyiapkan teknologi yang mampu mengelola air laut, sehingga bisa digunakan warga Jakarta sebagai air bersih. Namun, dia tidak bisa menyampaikan secara detil bagaimana pengolahannya karena yang memiliki wewenang adalah Cipta Karya.

“Kami juga diseluruh Indonesia ada unitnya untuk olah air laut, itu cuma wewenang pada Cipta Karya, bukan kami,” ujarnya.

Sebagai informasi, menurut Darmawel, limbah nuklir yang dibuang ke laut oleh Jepang membutuhkan waktu sekitar 20 tahun untuk bisa mencemari lautan Indonesia, khususnya Jakarta. Dengan upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah, seharusnya potensi perairan Jakarta tercemar oleh limbah nuklir Jakarta sangat minim. 

“Kalau air laut saya rasa masih 20 tahun,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper