Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Jakarta Sebut JPM Dukuh Atas Jadi Simbol Integrasi Antarmoda Transportasi

PT MRT Jakarta melihat bahwa peresmian Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas sebagai simbol integrasi antarmoda transportasi.
Pengendara sepeda motor melintas di samping proyek pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (16/1/2023). JPM Dukuh Atas nantinya akan menghubungkan Stasiun LRT Setiabudi dengan Stasiun KRL Sudirman melewati Sungai Ciliwung yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dengan mengintegrasikan beragam moda transportasi seperti kereta Commuterline, MRT, LRT Jabodebek, Transjakarta hingga angkot. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Pengendara sepeda motor melintas di samping proyek pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (16/1/2023). JPM Dukuh Atas nantinya akan menghubungkan Stasiun LRT Setiabudi dengan Stasiun KRL Sudirman melewati Sungai Ciliwung yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dengan mengintegrasikan beragam moda transportasi seperti kereta Commuterline, MRT, LRT Jabodebek, Transjakarta hingga angkot. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) melihat bahwa peresmian Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas sebagai simbol integrasi antarmoda transportasi.
Direktur PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat menjelaskan bahwa jembatan sepanjang 235 meter di Dukuh Atas ini merupakan salah satu bagian utama dalam pengembangan kawasan berorientasi transit Dukuh Atas. 
Meskipun disebut jembatan, secara teknis konstruksinya bukan sekadar untuk pejalan kaki, melainkan didesain juga untuk menghadirkan berbagai fitur lainnya seperti gerai makanan dan minuman hingga tempat tujuan wisata.
"Jadi, JPM ini dibangun dengan prinsip pengembangan konektivitas antarmoda, ruang publik inklusif, dan enriching urban experience, sehingga diharapkan dapat menjadi identitas dan tujuan baru perkotaan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/4/2023). 
Dikatakan, bahwa sejak dioperasikan pada 28 Agustus 2023, jembatan ini telah dilewati oleh sekitar 70.000 orang. JPM Dukuh Atas ini dibangun atas penugasan dari Kementerian Perhubungan RI kepada MRT Jakarta dengan pendanaan menggunakan skema creative financing, di mana tidak menggunakan APBD maupun APBN. 
Pengembangan area Dukuh Atas sebagai sebagai salah satu kawasan tersibuk dengan lima moda transportasi publik (MRT Jakarta, LRT Jabodebek, Kereta Commuter Line, Kereta Bandara, BRT Transjakarta), serta titik prioritas angkutan daring, kawasan ini menjadi salah satu tujuan para komuter.
Sebagai operator utama pengembangan kawasan berorientasi transit, MRT Jakarta dan mitranya akan mengelola kawasan seluas 146 hektar ini dengan mengedepankan delapan prinsip pengembangan kawasan berorientasi transit alias TOD.
Adapun, delapan prinsip TOD, yaitu fungsi campuran, kepadatan tinggi, peningkatan kualitas konektivitas, peningkatan kualitas hidup, keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, ketahanan infrastruktur, dan pembaruan ekonomi.
Upaya pengembangan kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta merupakan bagian dari transformasi Jakarta dalam mengatur ulang kota dari padat lalu lintas menjadi kota berkelanjutan dan tahan iklim.
MRT Jakarta akan memastikan bahwa aksesibilitas transit, fasilitas pejalan kaki dan pesepeda sebagai moda mobilitas paling ramah lingkungan, ruang hijau dan terbuka, pohon peneduh jalan, ruang pblik pemicu aktivitas, hingga titik-titik bike sharing, semua terakomodasi.
Adapun, JPM Dukuh Atas baru saja diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi pada hari ini, bersama Penjabat (Pj.) Gubenur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Budi Karya menjelaskan bahwa JPM Dukuh Atas menjadi bukti nyata bahwa melalui upaya bersama kita dapat mewujudkan pembangunan dan pengembangan konektivitas infrastruktur transportasi yang terintegrasi.
"Tidak mungkin kita membangun transportasi tetapi tidak ada integrasi antarmoda. Maka jadikankan tempat ini menjadi massal dan menjadi percontohan bagi tempat-tempat lain," ujar Budi Karya.
Sementara itu, Heru menitipkan agar aset ini dijaga keberadaannya dengan baik, karena manfaatnya bagi mobilitas untuk bepergian dengan beragam moda transportasi publik yang terhubung melalui JPM ini.
Turut hadir, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI (Persero) John Robertho, dan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper