Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Tahunan Jakarta Naik Tipis per Agustus 2023

Jakarta mengalami peningkatan angka inflasi tahunan pada Agustus 2023 menjadi 2,93 persen. Penyebabnya adalah kenaikan harga bensin, beras, dan kontrak rumah
Inflasi Tahunan Jakarta Naik Tipis per Agustus 2023. Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Inflasi Tahunan Jakarta Naik Tipis per Agustus 2023. Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — DKI Jakarta mengalami peningkatan angka inflasi tahunan pada Agustus 2023 menjadi 2,93 persen.

Kenaikan ini merupakan yang kedua kalinya setelah 6 bulan berturut-turut terjadi penurunan angka inflasi. Sebelumnya, kenaikan angka inflasi tahunan terjadi pada Februari 2023 yakni 4,07 persen dari sebelumnya 3,83 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Minggu (24/9/2023), kenaikan inflasi pada Agustus 2023 disebabkan oleh kenaikan harga bensin, beras, dan kontrak rumah.

Secara terperinci, angka inflasi year-on-year pada Agustus 2023 adalah 2,93 persen, atau meningkat 0,12 persen dibandingkan dengan angka inflasi year-on-year bulan sebelumnya. Hal ini dipicu kenaikan dari sejumlah kelompok transportasi dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Sementara itu, secara month-to-month, inflasi pada Agustus 2023 tercatat 0,01 persen atau menurun 0,18 persen poin dari Juli yang sebesar 0,19 persen.

Pergerakan inflasi month-to-month pada tujuh bulan pertama menunjukkan arah yang sama dengan 2022, kecuali pada Februari. Pada Februari tahun ini, terjadi peningkatan angka inflasi, sedangkan pada tahun lalu terjadi penurunan.

Menurut data BPS DKI, komoditas penyumbang utama andil inflasi secara month-to-month adalah beras dengan tingkat inflasi 0,038 persen, disusul minyak goreng dengan 0,033 persen, dan biaya Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 0,027 persen.

Lebih lanjut, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jakarta juga mengalami peningkatan setidaknya 3,23 poin dibandingkan dengan Agustus tahun lalu. Kenaikan tersebut tentunya berpengaruh kepada angka year-on-year.

Secara kelompok pengeluaran, kelompok transportasi memberikan andil tertinggi dengan 0,97 persen. Makanan, minuman, dan tembakau juga alami inflasi yang tinggi dengan 0,86 persen. Jika dijabarkan lebih jauh, bensin alami inflasi tertinggi dengan 0,690 persen, disusul secara berturut-turut adalah beras 0,238 persen, kontrak rumah 0,221 persen, dan rokok kretek filter 0,124 persen.

Sebagai informasi, secara nasional, DKI Jakarta menempati peringkat 69 dari 90 kota yang dilakukan pengukuran oleh BPS. Sementara itu, di Jabodetabek, angka inflasi DKI Jakarta merupakan yang terendah kedua setelah Kota Tangerang 2,81 persen. Peringkat ketiga, keempat, dan kelima secara berturut-turut adalah Depok 3,13 persen, Bekasi 3,67 persen, dan Bogor 4,03 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper