Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjelaskan kronologi 93 mahasiswanya yang berangkat ke Jerman dalam kasus dugaan TPPO dengan modus ferienjob.
Jubir UNJ, Syaifudin menyampaikan kasus ini dimulai ketika salah dosen Universitas Jambi berinisial SS menawarkan program magang internasional ke Jerman pada Februari 2024.
Pada 6 Mei 2023, SS kembali tiba di UNJ dan memperkenalkan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB) dan CV-Gen untuk mempromosikan program ferienjob yang berjalan dengan suskes.
Kemudian, pada 19 Mei 2023, SS ER selaku Director of SHB, dan SM dari Jerman selaku alumni Program Magang Internasional di Jerman melakukan seminar di UNJ dan dilanjutkan dengan MoU antara UNJ dan PT SHB.
MoU itu teregister dalam No.B 19.UN/39 HK 07.00/2023 dan 39/MOU/SHB-UNJUni/VI/2023 tentang Penyelenggaraan Program International Internship Bagi Mahasiswa UNJ ke Jerman
"Sesuai isi MoU, jelas disebutkan programnya adalah Internship Internasional dan bukan kerja," ujar Syaifudin dalam keterangannya, dikutip Rabu (27/3/2024).
Lebih lanjut, Syaifudin menyampaikan bagwa program magang ini telah dijamin oleh PT SHB tidak ada unsur kekerasan seksual, kekerasan fisik, hingga perdagangan manusia.
Pada 2 Oktober 2023, UNJ memberangkatkan sebanyak 93 ke Jerman dengan menggunakan jasa Pihak Travel Punama. Singkatnya, selama berada di Jerman mahasiswa UNJ mengeluhkan soal honor dan bimbingan dari PT SHB dan CV-Gen yang tidak profesional.
Laporan itu juga dikuatkan oleh surat edaran dari Kemenbudristek nomor: 1032/E.E2/DT.00.05/2023 pada 27 Oktober 2023 soal penyelenggaraan program Ferienjob yang dikelola oleh PT. SHB dan CV-Gen terindikasi ada pelanggaran prosedur.
"Dari audiensi ini diperoleh informasi bahwa menurut KBRI Berlin program ini bukan magang, namun bekerja. Kemudian pada tanggal 30 Desember 2023, semua mahasiswa UNJ dipulangkan ke Indonesia dalam keadaan sehat dan tidak mengalami kekerasan fisik," tambahnya.
Atas kejadian tersebut, UNJ menegaskan bakal melaporkan SS, PT SHB dan CV-Gen atas kerugian materil maupun immaterial yang terjadi dalam kasus dugaan TPPO dengan modus magang internasional.
