Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat ekonomi Jakarta tumbuh 4,90% (year-on- year/ yoy) pada kuartal II/2024.
Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Nurul Hasanudin mengatakan sektor keuangan menjadi penopang dengan tumbuh 10,99% ini termasuk tertinggi di empat tahun terakhir meskipun pada kuartal I/2020 pernah tumbuh di 15,79%.
"Kalau di nasional, masih sumber pertumbuhan berasal dari sektor industri. Ekonomi Jakarta tumbuh 4,9% pada kuartal II/2024," katanya dilansir dari Antara pada Senin (5/8/2024).
Nurul menyebutkan lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi mengalami pertumbuhan tertinggi karena dipengaruhi beberapa fenomena termasuk kecenderungan meningkatnya jumlah simpanan di bank. Selanjutnya, pinjaman perbankan dan penyaluran kredit bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga meningkat.
Seiring Jakarta menuju kota global, kata dia, sektor jasa bukan hanya jasa keuangan patut didorong untuk menjadi penopang dari pertumbuhan ekonomi ke depan.
Lalu, sumber pertumbuhan ekonomi peringkat kedua untuk Jakarta, yakni penyediaan akomodasi dan makan serta minum yang tumbuh terbesar di angka 7,57%, diikuti sektor pertanian dan perikanan yang tumbuh mencapai 6,98%.
Baca Juga
Nurul mencatat produksi terkait perikanan tangkap mengalami peningkatan, kemudian produksi tanaman pangan di beberapa sentra, walaupun tidak sebesar sentra-sentra produksi di beberapa provinsi seperti Sulawesi Selatan maupun Jawa Timur.
Sementara itu, ekonomi Jakarta kuartal II/2024 terhadap kuartal sebelumnya juga tercatat tumbuh, yakni sekitar 1,38% (quarter-to-quarter/ qtq).
"Untuk q to q terkait pertumbuhan ekonomi kita tumbuh 1,38% di kuartal II/2024 tercatat Rp535,37 triliun angka produk domestik regional bruto [PDRB] kita yang dibandingkan dengan kuartal yang lalu. Kalau di nasional, tumbuh di 3,79%," kata Nurul.
Dia merinci dari sisi produksi, lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 4,75 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2024 tercatat mencapai 5,05% (year-on-year/YoY). Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud menjelaskan bahwa PDB Indonesia pada kuartal II/2024 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.536,5 triliun. Adapun, PDB berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.231 triliun.
Dia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi RI kuartal II/2024 tumbuh 3,79% dari pergerakan kuartal I/2024. Namun, pada kuartal I/2024 pertumbuhan ekonomi masih lebih tinggi, yakni 5,11% (YoY).
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2024 bila dibandingkan dengan kuartal II/2023 atau YoY tumbuh 5,05%," ujar Edy dalam konferensi pers, Senin (5/8/2024).