Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PKS Sarankan Anies Gabung Parpol Agar Bisa Calonkan Diri di Pilkada Jakarta 2024

PKS menyarankan agar Anies Baswedan bergabung ke politik untuk mempermudah pencalonan dirinya di Pilkada Jakarta 2024.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan berada di dalam mobil saat meninggalkan markas Tim Nasional (TimNas) AMIN di Jalan Diponegoro 10, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan berada di dalam mobil saat meninggalkan markas Tim Nasional (TimNas) AMIN di Jalan Diponegoro 10, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin menyarankan Anies Baswedan agar bergabung ke salah satu partai politik untuk mempermudah pencalonan dirinya sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024. 

Hal tersebut disampaikan oleh Khoirudin usai bertemu dengan Komunitas Ubah Bareng, yang mengusung Anies Baswedan saat Pilpres 2024, di Kantor DPRD DKJ Jakarta hari ini, Rabu (7/8/2024). 

Khoirudin menilai jika Anies Baswedan mau bergabung ke partai politik, maka hal itu bisa mempermudah dirinya untuk menjadi calon gubernur DKJ Jakarta. Pasalnya, dukungan dari PKS untuk Anies tidak cukup karena partai tersebut hanya memiliki 18 kursi DPRD, sementara yang dibutuhkan minimal 22 kursi DPRD.

"Jadi sebaiknya Pak Anies ini masuk parpol sehingga terjadilah dua partai berkoalisi, itu cukup syarat untuk mengusung sendiri," tutur Khoirudin, Rabu (7/8/2024). 

Jika tidak ada partai politik yang mau menerima Anies Baswedan, maka PKS siap menampung Capres 2024 tersebut. 

"Pak Anies masuk saja ke PKS, jadi nanti [posisi] wakilnya kami lepas," katanya.

Khoirudin menjelaskan bahwa sikap PKS untuk Pilkada Serentak DKJ Jakarta masih tetap mempertahankan Shohibul Iman agar diusung untuk menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur DKJ Jakarta.

Pasalnya, kata Khoirudin, PKS telah berhasil memenangkan DKJ Jakarta dengan raihan 18 kursi di DPRD, paling banyak dibanding partai politik lain di DKJ Jakarta.

"Ini soal harga diri, kalau tidak cagub ya harus cawagub. Minimal salah satu, kalau tidak apa kata masyarakat nanti," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper