Bisnis.com, JAKARTA - PDIP mengaku siap berkoalisi dengan PKS di Pilkada Jakarta 2024, jika PKS berani mengusung Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai bakal calon Gubernur.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengakui partainya sampai saat ini masih kurang 7 kursi lagi di DPRD Jakarta untuk mengusung calonnya sendiri di Pilkada Jakarta 2024.
Sementara itu, PKS masih kekurangan 4 kursi lagi untuk bisa mengusung kandidatnya melawan Ridwan Kamil (RK), yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
"Berani gak misalnya PKS mengusung Pak Ahok, misalkan. Nah, itu luar biasa," tuturnya di Jakarta, Selasa (13/8).
Djarot mengungkapkan bahwa pihaknya juga tidak mempermasalahkan jika nantinya PDIP juga harus mengusung Anies Baswesan di Pilkada DKI Jakarta.
Namun, dia membeberkan syarat tersebut berlaku selama Anies dipasangkan dengan Ahok.
Baca Juga
"Kalau kita mendukung Pak Anies, ya boleh saja," kata Djarot.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali beraksi di tengah situasi politik yang kian memanas jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati mengumumkan para calon kepala daerah di lebih dari 100 wilayah yang akan diusung di Pilkada serentak 2024.
Hasto menyebut bahwa Putri Proklamator RI Soekarno itu akan melakukan pengumuman pada Rabu (14/8/2024))
“Jadi Rabu 14 Agustus 2024, nanti kami akan mengumumkan, Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang gelombang pertama,” katanya usai konferensi pers Soekarno Run 2024 di Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Hasto juga meminta para awak media bersabar mengenai daerah mana saja yang diumumkan pada 14 Agustus 2024.
Dia pun hanya menjabarkan apa yang diumumkan nanti oleh Megawati akan mencerminkan Indonesia Raya.
“Pijakan PDIP ini kan Indonesia untuk Indonesia Raya. Maka yang diumumkan itu nanti merepresentasikan Indonesia kita. Ada yang dari Aceh, ada yang dari Papua, ada yang dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Maluku, pokoknya Kalimantan lengkap,” pungkas Hasto.