Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon gubernur Independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun pernah ramai dibicarakan lantaran ia sempat membahas soal ‘konspirasi’ Covid-19.
Dalam Podcast-nya bersama dengan Richard Lee yang ditayangkan di kanal YouTube, Dharma menjelaskan keyakinannya soal asal muasal munculnya Covid-19 dan kenapa hal tersebut terjadi.
“[Covid-19] sudah direncanakan tahun 2010, dan disimulasikan tahun 2012, lalu dimainkan tahun 2020 untuk di Indonesia. Tapi kalau diluar sudah disosialisasikan tahun 2019,” jelasnya, mengutip dari YouTube @drRichardLeeMARS, yang ditayangkan 27 Januari 2024.
Dharma juga menuturkan bahwa hadirnya Covid-19 adalah untuk mempercepat program digitalisasi. Lebih lanjut, Dharma menjelaskan bahwa Covid merupakan singkatan dari certificate of Vaccine Identity Digital.
“Lihat sekarang. Siapa yang sudah kena Jab (di vaksinasi) akan menerima sertifikat kan? Sebagai identitas digital untuk menjadi persyaratan boleh kemana-mana,” tuturnya.
Kemudian, untuk 19, ia mengacu pada urutan alfabet. Urutan alfabet pertama adalah “A” dan urutan alfabet ke-9 adalah “I”. Adapun “A” mengacu pada artificial dan “I” adalah intelligence.
Baca Juga
Dari singkatan tersebut, maka bagi pihak yang telah menerima jab maka menerima sertifikat sebagai identitas digitalnya dan akan dikontrol oleh artificial intelligence.
“Ooh itu cocoklogi? Lihat saja, time will tell,” jelasnya terkait penjelasan penamaan Covid-19.
Dharma dan Kun Wardana tengah ramai dibicarakan lantaran banyaknya NIK KTP warga DKI Jakarta yang dicatut untuk memberikan dukungan kepada pasangan tersebut untuk maju sebagai calon independen di Pilkada Jakarta 2024.
Pasangan Dharma-Kun membutuhkan 618.968 suara untuk lolos. Sedangkan KTP yang diserahkan ke KPU DKI Jakarta mencapai 933.040 namun hanya 826.766 yang memenuhi syarat untuk diverifikasi.
Meski demikian, Plt Kepala Dinas (Kadis) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemprov DKI Jakarta Budi Awaluddin memastikan bahwa tidak ada kebocoran data yang terjadi di Dukcapil DKI Jakarta terkait Pilkada Jakarta 2024.
"Hingga saat tidak ada kebocoran data dari Dukcapil terkait proses Pilkada di Jakarta," tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Jumat (16/8).