Bisnis.com, JAKARTA -- Umar Kei membantah telah mengeroyok Staf Khusus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid, Arif Rahman. Insiden itu diduga terjadi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2024).
Bantahan itu disampaikan Umar saat dipanggil oleh Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi, Kamis (26/9/2024). Permintaan klarifikasi itu berkaitan dengan laporan polisi yang dilayangkan Arif ke Polda Metro Jaya No.LP/B/5591/IX/2024/SPKT/Polda Metro Jaya, 17 September 2024.
"Arif bilang saya pukul dia, itu bohong. Itu hoaks. Tadi saya udah jelaskan ke aparat kepolisian," ujarnya kepada wartawan usai memberikan klarifikasi ke Polda Metro Jaya, Kamis (26/9/2024).
Pria yang dikenal sebagai Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku itu mengaku tidak sendiri ketika insiden kericuhan terjadi di Menara Kadin beberapa waktu lalu. Dia menyatakan siap menerima konsekuensi hukum apabila berbohong dalam pernyataannya itu.
"Tinggal dibuka CCTV-nya, penjelasan saya ke polisi itu bohong atau tidak? Kalau bohong, saya siap ditangkap, gentleman kita," tuturnya.
Adapun dalam kesempatan tersebut, pihak Umar menyebut telah menyerahkan sejumlah bukti berupa video dan foto terkait dengan insiden kericuhan tersebut. Tujuannya untuk membuat terang laporan yang dilayangkan Arif kepadanya.
Baca Juga
Umar mengaku mendapatkan 18 pertanyaan selama tiga jam berada di Polda Metro Jaya.
Tidak hanya itu, Umar membantah kericuhan yang terjadi di Menara Kadin itu berkaitan dengan kisruh Munaslub. Seperti diketahui, Munaslub Kadin beberapa waktu lalu memutuskan untuk mengangkat Anindya Bakrie sebagai ketua umum dan menggeser Arsjad Rasjid.
"Ribut di Menara Kadin saya baru tahu hari itu, apalagi yang berkaitan dengan urusan Kadin. Saya sendiri saya datang setelah saya selesaikan masalah baru saya tahu kalau di Kadin itu ada acara Munaslub pemilihan ketua baru," ungkapnya.