Bisnis.com, JAKARTA – Calon wakil gubernur (cawagub) Pilkada Jakarta 2024 nomor urut 3 Rano Karno dan cawagub nomor urut 1 Suswono kompak menyinggung perihal rasio gini Jakarta yang tinggi.
Hal tersebut disampaikan untuk menanggapi pertanyaan panelis mengenai strategi mengatasi ketimpangan di DKI Jakarta, yang berdasarkan survei terdapat 26,1% penduduk kelas menengah, sementara penduduk menuju kelas menengah mencapai 52,1%.
"Memang tidak bisa dipungkiri bahwa gini ratio di Jakarta ini tertinggi secara nasional. Itu kenyataan. Di Jakarta ini, golongan kaya banyak, dan golongan rendah juga banyak,” kata Rano Karno dalam Debat Kedua Pilkada Jakarta 2024 di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024) malam.
Terkait strateginya, Rano bersama cagubnya Pramono Anung menyatakan bahwa pemerintah daerah harus bergerak menurunkan biaya hidup masyarakat.
Dia menggarisbawahi bahwa harga pangan mesti murah dengan cara memperpendek rantai pasok, dan melakukan operasi pasar secara bersamaan.
Langkah lainnya ialah menambah akses pendidikan melalui bantuan seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) hingga Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul KJMU).
Baca Juga
“Selain itu, transportasi publik harus terjangkau. Armada harus ditambah, rute diperbanyak, terutama perluasan wilayah Jabodetabek. Waktu tunggu juga harus dipangkas,” tuturnya
Sementara itu, Suswono menukil data per Maret 2024 bahwa rasio gini di DKI Jakarta mencapai 0,423.
Pasangan cagub Ridwan Kamil itu lantas menawarkan program seperti Kartu Jakarta Maju yang akan menggabungkan seluruh kartu bantuan di masa kepemimpinan gubernur sebelumnya.
“Kami juga akan menambah dengan kartu yatim dan kartu pelayan rumah ibadah. Kami ingin memberikan bansos yang tepat sasaran. Saat ini, banyak masyarakat yang tidak terjangkau bantuan,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga berjanji memberikan program Sekolah Perempuan Maju agar kaum perempuan bisa memperoleh tambahan pendapatan.