Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesan Warga di Hari Pertama Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis

Masyarakat berharap agar ada tindak lanjut dari hasil screening cek kesehatan gratis atau CGK.
Kegiatan cek kesehatan gratis di Puskesmas. Dok ANTARAFOTO
Kegiatan cek kesehatan gratis di Puskesmas. Dok ANTARAFOTO

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi melaksanakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), pada Senin hari ini (10/2/2025). Masyarakat berharap agar ada tindak lanjut dari hasil screening cek kesehatan gratis. 

Direntur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Maria Endang Sumiwi mengemukakan bahwa program CKG adalah upaya preventif pemerintah untuk mengidentifikasi penyakit yang banyak terjadi di Indonesia.

Nantinya, lewat program ini, pemeriksaan kesehatan diharapkan bisa menjadi rujukan untuk mengidentifikasi berbagai jenis penyakit. Dengan proses tersebut, langkah pencegahan bisa segera dilakukan. 

Adapun, jenis pemeriksaan dalam CKG bervariasi, mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gizi, telinga, mata, dan tekanan darah. Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan akan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik.

Pendaftaran bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni melalui aplikasi Satu Sehat Mobile, WhatsApp, atau langsung ke Puskesmas terdekat. 

Tanggapan Warga 

Siti (64) dan Heni (49) menjadi salah satu warga yang mengikuti program CKG. Siti menjelaskan bahwa ia mengetahui program ini dari televisi. 

Sementara itu, Heni (49) sebelum ikut CGK, peserta terlebih dahulu mengisi data di Aplikasi Satu Sehat. Satu aplikasi berlaku untuk satu orang. 

"Biasa nama, nomer NIK, kayak gitu. Terus nanti ada, udah pakai email. Terus baru nanti ada tiketnya, dapet tiketnya. Udah dapet tiket, nanti kita screening. Discreening mandiri," jelasnya ketika ditemui di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025). 

Heni menilai bahwa program ini bagus lantaran masyarakat bisa mengetahui lebih dulu penyakit apa yang didalami. 

"Jadi untuk selanjutnya bisa mungkin di faskes lain atau di puskesmas atau di rumah sakit lain gitu," jelasnya. 

Dia juga berharap agar hasil pengecekan dapat terus berlanjut, dan tak berhenti dari proses screening saja. "Mudah-mudahan sih ada follow up-nya ya, jadi nggak sampai di sini aja," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper