Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SERAPAN APBD DKI RENDAH: Ini Sindiran Haji Lulung

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) memandang penyerapan anggaran DKI yang baru 19,22% perlu digenjot dan dikaji materi-materi yang sudah terealisasi.
Polilitisi PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung (kanan)./Antara
Polilitisi PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung (kanan)./Antara
Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) memandang penyerapan anggaran DKI yang baru 19,22% perlu digenjot dan dikaji materi-materi yang sudah terealisasi.
 
"Saat 22 Juni lalu, Mendagri sudah mengingatkan agar Pemprov DKI semangat kerja karena penyerapan DKI masih kurang dari 20%. Diteliti juga dari 19,22% itu apa saja yang sudah terealisasi," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (3/8/2015).
 
Lulung mengingatkan agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beserta jajarannya agar jangan terlalu banyak melakukan pencitraan karena banyak muncul di media massa.
 
"Kalau di kritik dia ogah. Pemerintah antikririk ya itu namanya dewa," sambungnya.
 
Kepala Badan Perencana dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta mengatakan penyerapan anggaran DKI Jakarta per 31 Juli 2015 sebesar 19,22%.
 
Adapun total penyerapan anggaran 31 Juli adalah berasal dari belanja tidak langsung (BTL) 28% dan belanja langsung 13%.
 
"Setiap minggu kami print dan bagikan kepada asisten-asisten yang membidangi. Selain itu memanggil SKPD-SKPD yang penyerapannya masih rendah. Jadi secara sistem kami sudah memonitor dan mengevaluasi, kami publikasikan ke publik jadi bisa dilihat langsung dan secara intensif," jelas Tuty di Balai Kota, Senin (3/8/2015).
 
Berdasarkan data dari Bappeda DKI pada 3 Agustus 2015, penyerapan di bidang tata praja dan aparatur sebesar 18,13%, bidang ekonomi 14,88%, bidang kesejahteraan masyarakat 22,07%, bidang sarana prasarana kota dan lingkungan hidup 6,34%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper