Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Hadiri Apel Siaga Bencana

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dalam apel pagi pada Sabtu (18/11/2017) memastikan kesiapsiagaan jajaran Pemprov DKI dalam upaya mengantisipasi bencana alam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pengarahan di Balai Kota Jakarta, Senin (13/11)./JIBI-Dwi Prasetya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pengarahan di Balai Kota Jakarta, Senin (13/11)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dalam apel pagi pada Sabtu (18/11/2017) memastikan kesiapsiagaan jajaran Pemprov DKI dalam upaya mengantisipasi bencana alam.

Anies dan jajaran Pemprov DKI Jakarta menyoroti percepatan penyelamatan korban bencana dan mengecek langsung 50.000 personel dari jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga organisasi masyarakat yang akan turut serta dalam bersiap siaga terhadap bencana.

“Dalam kondisi cuaca yang cukup ekstrim saat ini, sering hujan disertai angin yang kencang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jauh hari sebelumnya harus mengantisipasi beragam kemungkinan terjadinya bencana melalui apel siaga yang dilakukan hari ini yang bermakna strategis,” kata Anies, Sabtu (18/11/017).

Anies mengatakan upaya mengatasi permasalahan banjir diperlukan mitigasi struktural dan nonstruktural berupa regulasi, kesiapan personil, sarana dan prasarana yang benar-benar siaga penuh kapanpun dan dimanapun dibutuhkan di dalam penanggulangan bencana.

Terkait curah hujan hasil proyeksi Program Studi Metrologi ITB menggunakan model Smart Climate Model yang diperoleh BPBD Provinsi DKI Jakarta diprediksi curah hujan mulai tinggi pada dasarian kedua (sepuluh hari kedua) pada bulan November dan puncaknya terjadi pada dasarian kedua bulan Januari 2018.

BPBD melalui Pusat Data Informasi Kebencanaannya dan Call Center Jakarta Siaga 112 berada di lini terdepan dalam melakukan koordinasi dengan SKPD terkait dalam penanggulangan kedaruratan bencana.

“Laporan siaga bencana harus bersifat real time dan komunikasi harus aktif dilakukan, baik itu secara tradisional menggunakan kentongan maupun SMS Blast serta alat Disaster Warning System, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana dapat memperoleh informasi sebelumnya,” tambah Anies.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper