Bisnis.com, JAKARTA - Box girder bentang P28 – P29 di area kerja pembangunan LRT di Kayu Putih, Pulo Gadung runtuh pada Senin dini hari (22/1/2018), tepatnya pukul 00.20 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, ada lima pekerja yang menjadi korban. Kelima korban tersebut berasal dari pekerja sub-kontraktor LRT dan mengalami luka-luka, dimana tiga korban diantaranya sudah dipulangkan.
Terkait dengan kejadian runtuhnya box girder bentang P28 – P29 di area kerja pembangunan LRT Jakarta, Senin (22/1), PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sebagai kontraktor pelaksana menyampaikan beberapa penjelasan sebagai berikut:
1. Pada hari Senin tanggal 22 Januari 2018 Pukul 00.20 WIB Proyek LRT Jakarta telah selesai melakukan pekerjaan stressing Box Girder bentang P28 – P29 di area Jl. Kayu Putih Raya, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
2. Pekerjaan stressing dilakukan oleh PT. VSL Indonesia selaku Subkon dari PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
3. Sebelum dilakukan pekerjaan stressing, tim traffic management dan safety telah melakukan penutupan jalan di sekitar area kejadian.
4. Setelah selesai dilakukan stressing pada pukul 00.20 WIB, beberapa saat kemudian, 1 (satu) bentang P28 – P29 runtuh di dalam area kerja proyek.
5. Tim lapangan segera melakukan evakuasi korban ke rumah sakit terdekat (RS Columbia Asia) dan melakukan pengendalian dengan penutupan akses menuju area terdampak.
6. Adapun jumlah korban adalah 5 (lima) orang (pekerja PT. VSL Indonesia), yang terdiri dari 3 (tiga) orang luka ringan sudah keluar dari rumah sakit, dan 2 (dua) korban luka sedang dalam penanganan pihak rumah sakit.
7. Telah dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk penanganan area terdampak dan dipastikan tidak mengganggu lalu lintas di sekitarnya.
8. Penyebab terjadinya insiden ini masih dalam tahap investigasi oleh pihak terkait.
9. Diharapkan melalui penanganan cepat yang dilakukan manajemen, target waktu penyelesaian proyek untuk mendukung ASIAN Games 2018 tetap dapat dipenuhi.
"WIKA menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan publik yang diakibatkan oleh kejadian ini, kami tetap berkomitmen untuk mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pelaksaan pekerjaan Proyek LRT Jakarta. Demikian klarifikasi ini dibuat untuk menghindari kemungkinan kesalahpahaman pemberitaan di kemudian hari," tulisnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Senin (22/01).