Bisnis.com, JAKARTA - Polemik telatnya pencairan dana public service obligation (PSO) untuk PD Dharma Jaya ternyata berbuntut permintaan pengunduran diri Direktur Utama Marina Ratna Dwi Kusumawati.
Permintaan "resign" tersebut bahkan sudah diungkapkan satu-satunya perempuan yang menjabat sebagai Dirut BUMD DKI tersebut kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sejak dua Minggu yang lalu.
Menanggapi hal itu, Sandi mengatakan dirinya belum memberikan jawaban atas permohonan pengunduran diri Marina.
"Saya belum sempat ngomong di atas kemarin. Saya bilang ini masuk masa krusial, mau Ramadan," kata Sandi, Jumat (16/3/2018).
Dia menuturkan kecenderungan yang terjadi saat bulan puasa dan jelang Lebaran yakni naiknya permintaan daging sapi. Hal itu tentu berimbas pada melonjaknya harga daging.
"Biasanya kan daging naik, saya bilang beliau frustasi," ungkapnya.
Baca Juga
Untuk itu, dia meminta Marina bersabar dan tidak emosi menanggapi persoalan ini. Namun, di sisi lain Sandi telah menginstruksikan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mempercepat proses administrasi, khususnya pencairan PSO.
"Nanti Pergubnya diganti agar administrasi bisa cepat," kata Sandi.
Sebelumnya, Dirut PD Dharma Jaya Marina Ratna DK mengaku kesulitan menyediakan stok pangan murah, khususnya daging ayam, untuk didistribusikan kepada warga penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Hal itu terjadi lantaran dana public service obligation (PSO) sebesar Rp41 miliar yang dijanjikan pemerintah belum cair.
Marina juga merasa perlu klarifikasi ucapan Sandi soal dirinya meminta percepatan pencairan anggaran sambil menangis tidak benar.
"Enggak benar itu. Mana ada saya nangis-nangis ke Pak Sandi cuma gara-gara PSO?" katanya.