BISNIS.COM, JAKARTA—Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap agar persoalan penolakan APTB oleh Ormas di Bogor secepatnya di selesaikan. Menurut Jokowi, penolakan APTB masuk ke Terminal Babulak tidak semestinya terjadi karena dirinya (Jokowi) telah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Jokowi—panggilan akrab Joko Widodo—mengatakan, saat ini Dinas Perhubungan harus segera menyelesaikan persoalan tersebut agar bisa terselesaikan dan beroperasi tanpa gangguan dan hambatan yang terjadi.
"Saya sudah ketuk pintu ke Gubernur Jawa Barat. Tinggal bagaimana teknisnya Dishub DKI melakukan ketuk pintu dengan Dishub Bogor, Itu urusan kecil, jangan dibesar-besarkan," ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta Kamis (7/3/2013).
Kepala Dishub DKI Jakarta, Udar Pristono mengaku telah berkoordinasi dengan Dishub Kota Bogor. Menurutnya, penolakan APTB itu dilakukan oleh salah satu oknum kelompok organisasi masyarakat (ormas). “Izin operator bus APTB tidak akan kami keluarkan tanpa izin dari Dinas Perhubungan Kota Bogor. Jika ada persoalan keamanan di sana, tentu kami tidak bisa mencampurinya," ujar Pristono.
Menurutnya, pihak Pemerintah Kota Bogor sebaiknya meminta pihak Kepolisian untuk mengamankan operasional angkutan umum. Dikatakan Pristono, APTB hadir untuk kepentingan warga Bogor bepergian ke Jakarta. Di jelaskan, APTB Rawamangun-Bogor memiliki jarak tempuh sekitar 52 kilometer, dan terintegrasi dengan busway koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas) serta Koridor IX (Pinangranti-Pluit). Sebanyak 10 armada melayani perjalanan setiap harinya.
Rute yang dilintasi yakni dari Terminal Bubulak-Jalan Soleh Iskandar-Bogor Outer Ringroad- Tol Jagorawi-Halte Busway Cawang UKI-Halte Cawang Sutoyo-Halte Penas Kalimalang-Halte Cipinang Kebon Nanas-Halte Pedati Prumpung- Halte Stasiun Jatinegara- Halte Ahmad Yani Bea Cukai-Halte Utan Kayu Rawamangun-Halte Pemuda Pramuka-Halte UNJ- Halte Sunan Giri- Halte Velodrome-Jalan Paus-Jalan Penggambiran-Terminal Rawamangun.
Seperti diketahui, penolakan APTB di Bogor dilakukan pada hari pertama peluncurannya, Rabu (6/3). Penolakan itu tidak membuat APTB tidak bisa masuk, melainkan bisa beroperasi dengan baik. Penolakan APTB juga pernah terjadi juga di rute Pulo Gadung-Bekasi.
Selain rute Rawamangun-Bagor juga terdapat empat rute lainya, Pulo Gadung-Bekasi (15 unit), Jurusan Poris Plawad-Grogol (10 unit) yang dioperasikan oleh Perum PPD. Jurusan Ciputat-Kota (8 unit) dan dioperasikan oleh PT Bianglala, dan Jurusan Cibinong- Grogol berjumlah 10 unit bus yang di kelola oleh PT Mayasari Bakti.