BISNIS.COM, JAKARTA-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tertarik menawar 51% saham PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) milik Suez Environnement yang akan dijual kepada Manila Water.
Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tekad itu dilandasi semangat untuk memperbaiki pelayanan air kepada warga DKi Jakarta wilayah barat. Pilihan beli saham dipilih karena perjanjian kerja sama konsesi sejak 1998 sulit untuk diutak-atik lagi. Sehingga satu-satunya jalan efektif yang dapat dilakukan adalah renegosiasi.
"Kalau batalin kontraknya Palyja ada penalti ganti duit berapa triliun. Makanya kita bilang sama mereka, kalau gitu kamu jual ke kita saja deh nggak usah penalti-penalti daripada kamu nggak bisa ngurus gitu kan jual saja," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (28/3/2013).
Keinginan Pemprov jadi pemegang saham mayoritas Palyja sudah disampaikan kepada Direktur Utama Palyja namun belum ada tanggapan. Namun masih ada kendala karena pihak Suez punya hak tidak menjual sahamnya ke pemprov.
Kerja sama konsesi pengelolaan air PD PAM Jaya dengan Palyja sudah berlangsung 15 tahun, apabila kontrak dihentikan maka pemprov harus bayar penalti mencapai triliunan. Sedangkan jika saham Suez dibeli nilainya lebih murah. Ketika ditanya penalti, Ahok mengaku tidak tahu karena ada di dalam kontrak yang belum pernah dibacanya. (38)