BISNIS.COM, JAKARTA--Penangkapan teroris di Indonesia belakangan ini mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta berperan serta dalam upaya preventif aksi terorisme.
Kepala BPBD DKI Ery Basworo mengatakan penanggulangan teroris tidak serta merta menjadi tugas kepolisian. Pemprov DKI sebagai stakeholder memiliki program pelatihan bagi pihak yang berkaitan dengan transportasi publik seperti petugas terminal bus maupun petugas Transjakarta.
"Kami akan memberikan latihan kepada mereka penanggulangan terorisme tetapi sebatas permukaannya saja. Sesuai dengan prosedur, Pemprov DKI berperan dalam menanggulangi terorisme karena di kota besar seperti Jakarta aksi teroris menjadi sebuah bencana," katanya di Balai Kota DKI, Senin (13/5/2013).
Selama ini, sambung Ery, penjagaan ketat dilakukan oleh petugas setelah terjadi sebuah ledakan bom ulah teroris. Padahal sebelumnya tidak sebegitu ketat, sehingga kelemahan pengamanan ini menjadi celah masuknya pelaku terorisme.
Semua pihak yang terlibat dalam transportasi publik diharapkan bisa memahami perilaku orang mencurigakan. Pengamanan ketat selama ini baru diterapkan di bandara, sementara transportasi publik yang lain belum ketat bahkan sama sekali tidak ada pemeriksaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
