BISNIS.COM, JAKARTA—Pemprov DKI Jakarta menilai prmei ideal untuk program Kartu Jakarta Sehat (KJS) Rp50.000 per orang.
Saat ini, premi KJS Rp23.000 per orang. Oleh karena itu, 16 rumah sakit peserta KJS mengundurkan diri, karena premi tersebut dinilai terlalu rendah.
Program KJS yang diwarnai pengunduran dari 16 rumah sakit disebabkan pembayaran klaim yang terlalu kecil.
Selanjutnya, Pemprov DKI berencana mengevaluasi besaran premi yang saat ini Rp23.000 per orang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama mengatakan Pemprov DKI pernah menghitung premi ideal Rp50.000 per orang. DPRD DKI pun setuju dengan besaran nilai tersebut untuk diterapkan pada program KJS.
“Kalau DKI kan Rp50.000, DPRD sih setuju saja,” ujarnya, Senin (20/5/2013).
Hanya saja, sambungnya, kalau premi Rp50.000 itu diberlakukan secara nasional, maka belum bisa, sehingga harus dicoba Rp23.000 per orang.
Dengan persoalan ini, KJS sebagai proyek percontohan program BPJS akan mengusulkan evaluasi kepada DPR, Kemenkes, Kemenkeu, bahwa premi yang sekarang membuat rumah sakit rugi.
Evaluasinya meliputi penyebab kerugian rumah sakit, penghitungan paket rumah sakit dan mengusulkan penghapusan pajak 10% sehingga, tidak mahal.
“Kita juga akan minta pemerintah seperti di India, pajak-pajak 10% itu dihilangkan. Sehingga tidak jadi lebih mahal. Bayangkan biaya berobat jantung kita bisa beda lebih dari setengah. Kita pajak lagi pajak lagi. Nah, hal-hal itu mesti kita evaluasi bersama dengan menkeu dan menkes baru bisa selesai."