Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta mendapatkan serangan dari berbagai pihak soal pernyataan ceplas ceplosnya kepada media massa. Yang terakhir adalah demo puluhan orang yang tergabung dalam 'Rakyat Jakarta Jahit Mulut Ahok' di Balai Kota yang menuntut minta maaf.
Dia pun mengganti sejumlah kata seperti preman diganti menjadi free man, pejabat dipecat diganti menjadi disekolahkan atau disesuaikan. Mengganti pejabat diistilahkan dengan rotasi penyegaran. Mucikari diperhalus menjadi agency.
"Mulai sekarang tidak lagi pakai preman-preman tapi free man. Kalau dipecat jangan bilang pecat lagi tapi jadi disekolahkan dengan kosakata halus, tapi disekolahkan di [Lembaga Pemasyarakatan] Cipinang," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Rangkaian kata-kata halus tersebut selanjutnya akan menjadi sebuah kalimat yang jauh dari kontroversi saat memberikan keterangan kepada pers.