Bisnis.com, JAKARTA— Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang baru bisa dinikmati oleh pengguna kendaraan pada pertengahan Desember mendatang karena saat itu mulai dilakukan ujicoba.
"Pertengahan Desember diujicoba. Tinggal ngecor sehari dua hari rampung. Kemudian, pasang aspal, lampu dan rambu-rambu lalu lintas," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat menyaksikan langsung pemasangan terakhir segmental box girder, Minggu (24/11/2013) malam.
Dia menjelaskan setelah ruas jalan tersambung, maka hanya tinggal merapikan saja. Proses merapikan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga pekan ke depan. Sehingga pada pertengahan Desember JLNT yang sudah molor satu tahun tersebut bisa dilintasi oleh masyarakat.
Menurutnya, pembangunan JLNT ini memiliki kesulitan yang tinggi. Pengerjaan hanya bisa dilakukan pada malam hari yakni pukul 23.00-05.00, sehingga waktunya terbatas. Sebab jika dilakukan siang hari mengganggu lalu lintas, karena dalam pemasangan SBG membutuhkan ruang yang cukup luas dan memakan badan jalan.
"Di sini jalannya macet. Tidak bisa dikerjakan siang hari, jadi kerjanya jam 23.00-05.00 pagi setiap hari. Kalau bisa kerja siang dan malam dari dulu selesai. Tuh lihat malam hari saja macet, apalagi siang," kata Jokowi seperti dikutip situs milik Pemprov DKI, Beritajakarta.
TRAFFIC TERBAGI DUA
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengatakan memang membutuhkan waktu dua hingga tiga pekan untuk melakukan perapihan. Pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk merapikannya.
SKPD yang dilibatkan adalah Dinas Perhubungan untuk memasang rambu-rambu lalu lintas, Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk membuat taman, serta Dinas Perindustrian dan Energi untuk memasang lampu penerangan jalan.
"Sepecatnya rampung. Kira-kira dua sampai tiga minggu dari sekarang. Pasang rambu sekalian pembersihan lapangan, dan pembuatan taman," ujarnya.
Dengan beroperasinya JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang akan mengurangi beban kendaraan di Jalan Satrio. Sebab, kendaraan dari arah Tanah Abang ke Kampung Melayu atau sebaliknya dapat melalui jalur atas.
"Traffic-nya akan terbagi dua, arus di bawah local traffic dan di atas true traffic, yang bisa langsung melintas dari Kampung Melayu menuju Tanah Abang atau sebaliknya," papar Manggas.
Dia menambahkan untuk pengaturan lalu lintas, seperti pengaturan sepeda motor bisa melintas atau tidak diserahkan ke Dinas Perhubungan. “Jika melihat kebijakan sebelumnya di JLNT Antasari-Blok M, kendaraan roda dua dilarang melintas karena dianggap berbahaya.”