Bisnis.com, JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta mengkaji ulang rencana pembangunan tujuh underpass dan tiga fly over di perlintasan sebidang jalur kereta api karena bersinggungan dengan dengan rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang akan membangun jaringan kereta lingkar layang atau loop line.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan belum menentukan lokasi pembangunan proyek terowongan dan jembatan layang baru karena hampir semuanya bersinggungan. “Sebagian besar titik lokasi yang telah direncanakan bersinggungan dengan jaringan kereta lingkar layang,” katanya, Senin (2/12/2013).
Rudy menegaskan seharusnya DKI mulai bangun underpass dan fly over tersebut namun Bappenas dan PT KAI punya rencana lain. Dari 7 under pass yang direncanankan hanya satu titik yang tidak bersinggungan yakni di Permata Hijau Jakarta Selatan.
Adapun 7 underpass yang akan dibangun adalah Jl Guntur-Cik Di Tiro senilai Rp7,5 miliar, Jl Kartini Rp10 miliar, Jl Halimun-Madiun Rp5 miliar, Jl Industri Rp 5 miliar, Jl Garuda Rp 5 miliar, Jl Cendrawasih Rp10 miliar, dan Jl Permata Hijau Rp 5 miliar.
Pembangunan terowongan dan fly over perlintasan sebidang diharapkan mengurai kemacetan di setiap perlintasan Kereta Api. Selama ini perlintasan sebidang juga rentan terjadi kecelakaan kendaraan tertabrak kereta api.
Begitu juga dengan pembangunan jaringan loop line oleh pemerintah pusat diharapkan mengurai kemacetan di perlintasan sebidang. Rencananya panjang jalur kereta layang sepanjang 20 kilometer dibagi menjadi lintas timur dan lintas barat.
Lintas Timur sepanjang 10 kilometer dengan rute Kampung Bandan-Rajawali-Kemayoran- Pasar Senen-Kramat-Pondok Jati. Sedangkan untuk Lintas barat dengan rute Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan dengan total anggaran Rp9 triliun.