Bisnis.com, JAKARTA - Warga Kampung Bukit Duri, Jakarta Selatan yang terletak di bantaran Sungai Ciliwung meminta kepastian tempat jika akan direlokasi akibat proyek normalisasi Sungai Ciliwung.
Abdul Muis (27), salah satu warga Kampung Bukit Duri, mengatakan pada dasarnya warga tidak akan melawan proyek pemerintah, asalkan diberi alternatif tempat tinggal yang lain.
Warga kampung, jelasnya, tidak menolak apabila harus direlokasi ke rumah susun. Namun, dia berharap agar Pemprov DKI bersedia menyediakan rumah susun sederhana milik (rusunami) bagi warga, bukan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
“Sampai sekarang kami belum diberi alternatif tempat dari pemerintah. Tapi kalau direlokasi, usulan dari kampung itu bisa diberikan rusunami, bukan yang sewa,” katanya yang juga Anggota Komunitas Ciliwung Merdeka ini kepada Bisnis, Jumat (14/12/2013).
Pendiri Komunitas Ciliwung Merdeka Ignatius Sandyawan Sumardi menilai solusi relokasi yang diberikan Pemprov DKI belum menyentuh permasalahan yang sebenarnya. “Relokasi itu bukan cuma menyediakan tempat tidur, tetapi harus menyediakan tempat kerja,” ujarnya.
Menurutnya, ketahanan ekonomi di Kampung Bukit Duri cukup kuat, begitu juga Kampung Pulo yang berseberangan dengan Bukit Duri dan sama-sama terletak di bantaran Sungai Ciliwung.
Kedua kampung ini, jelasnya, setidaknya memiliki 30 jenis usaha informal yang jangkauan pasarnya mencapai Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, sampai Cibubur.
Dia tidak menyetujui jika relokasi dilakukan dengan mengorbankan ketahanan ekonomi warga kampung yang telah susah payah dibangun.