Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Pusat Logistik, Pemprov DKI Akan Kuasai 49% Saham KBN

Pemprov DKI akan menguasai 49% saham PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) untuk perkuat pusat logistik.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemprov DKI akan menguasai 49% saham PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) untuk perkuat pusat logistik.

“Ini satu-satunya jalan untuk memperkuat saham KBN sampai 49%. Kita sebenarnya pengen lebih dari itu tapi tidak bisa,” kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Triwisaksana kepada Bisnis, Rabu (18/12/2013).

Pemprov DKI telah menganggarkan sebesar Rp35 miliar untuk pembelian saham 49% KBN. Pemprov DKI menargetkan menguasai 49% KBN pada 2014.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sudah mengajukan kepada pemerintah pusat untuk membeli saham KBN.

Mengenai rencana Pemprov DKI untuk membangun pusat logistik di lahan KBN, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok ini mengatakan akan memanfaatkan lahan KBN dan reklamasi pulau.

Ia menambahkan bahwa ada keluhan mahalnya biaya bongkar muat barang membuat Pemprov DKI ingin membangun sendiri pelabuhan.

“Jika buat pelabuhan sendiri maka bisa punya DKI semua. Bisa Rp200 triliun pemasukkan DKI,” kata mantan Bupati Belitung Timur ini di Balai kota, Rabu (18/12/2013).

Pemprov DKI akan membangun pelabuhan kedalaman 18 meter hingga 20 meter dilahan KBN. Pelabuhan ini akan dijadikan pusat logistik DKI untuk mengahadapi Asean Economy Community 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper