Bisnis.com, JAKARTA -Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merasa geram karena tidak adanya dukungan dari kepala dinas dan SKPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, terkait dengan penertiban bangunan di wilayah kerjanya.
Jokowi menjelaskan pihaknya telah memasang papan segel di sebuah bangunan toko 24 jam di kawasan Budi Kemuliaan Jakarta Pusat karena tidka memenuhi syarat usaha, tetapi toko yang biasa menjadi tempat nongkrong tersebut tetap beroperasi.
Menurutnya, terlihat jelas dari depan Rumah Sakit Budi Kemuliaan kalau toko itu sudah dipasang papan segel berwarna merah.
Kalau memang sudah disegel, seharusnya aparat langsung menutup toko tersebut, tidak ada ampun. Hal inilah yang membuat Jokowi geram di hadapan para Kepala Dinas dan SKPD lingkungan Pemprov DKI.
"Sebuah tempat disegel masih operasi. Pemprov dilecehkan, Kepala Dinas dilecehkan, Wali Kota dilecehkan, Camat Lurah dilecehkan. Ya tutup," kata Jokowi saat pengarahan SKPD di Balaikota DKI, Jumat (3/1/2013).
Kalau Izin Mendirikan Bangunan (IMB) tidak benar, kata Jokowi, langsung dibongkar bukannya dibiarkan tetap operasi. Kalau hanya pasang segel begitu, cuma dianggap basa-basi.
"Ngapain pasang gitu kalau tokonya malah rame lagi. Orang tertarik tulisan segel tambah rame. Nanggung bekerja seperti ini," kata Jokowi dengan nada keras.
Jokowi juga berkata keras mengenai segel Baliho yang tidak kunjung dibongkar. Dia menyindir kepala dinas terkait karena bekerja setengah-setengah.
Namun perlu disadari bahwa selama tahun 2013, pengawasan di lapangan memang lemah. Dinas dan SKPD pengawasan lemah sehingga perlu perbaikan checking lapangan.