Bisnis.com, JAKARTA - Banjir Jakarta sejak 12 Januari telah menelan 4 korban jiwa yang disebabkan terpeleset dan karena sakit.
Kepala Seksi Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Basuki Rakhmat mengatakan dua korban meninggal karena sakit yakni Masri, 76, warga Kelurahan Bidara Cina Jakarta Timur, Hidayat, 35, warga Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur.
Kemudian Asep, 27, warga kelurahan Bintaro Jakarta Selatan meninggal karena terpeleset dan hanyut ke sungai serta Fatimah, 5, warga Kelurahan Duri Kosambi Jakarta Barat karena terperosok saluran air. "Kita berharap tidak ada tambahan lagi jumlah korban akibat bencana banjir," katanya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Basuki meminta kepada masyarakat agar berhati-hati saat banjir, terutama bahaya kesetrum listrik yang banyak menelan korban jiwa pada bencana banjir tahun 2013. Ketika warga bertahan di rumah masing-masing yang dilanda banjir, setrum listrik terkadang tidak dipedulikan sehingga bisa mengancam nyawa masyarakat.
Sedangkan Pemprov DKI Jakarta terus berusaha mengendalikan banjir di Jakarta bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan menggelar Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) selama dua bulan sejak 14 Februari-14 Maret dengan anggaran Rp20 miliar dari kantong APBN di pos penanggulangan banjir BNPB.
Sementara Pemprov DKI Jakarta belum bisa mengeluarkan uang untuk operasi TMC lantaran Rancangan APBD 2014 DKI Jakarta belum juga disahkan. Diharapkan TMC tersebut akan mengurangi intensitas hujan 35%. Operasi ini merupakan upaya jangka pendek mencegah banjir setelah upaya di darat dengan pembangunan infrastruktur dan normalisasi sungai belum berhasil mengatasi banjir.
