Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Produk dari DKI Jakarta Melemah, Ini Penyebabnya

Ekspor produk dari DKI Jakarta sepanjang 2013 meredup. Pelemahan nilai tukar mata uang berbagai negara tujuan ekspor dituding sebagai penyebabnya.
  Ekspor dari DKI Jakarta selama 2013 lebih rendah daripada tahun sebelumnya. /Bisnis.com
Ekspor dari DKI Jakarta selama 2013 lebih rendah daripada tahun sebelumnya. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan rupiah selama 2013 mengakibatkan ekspor produk-produk DKI Jakarta meredup. Secara kumulatif nilai ekspor selama 2013 sebesar US$ 11,3 miliar atau turun 3,61% jika dibandingkan dengan kumulatif ekspor produk DKI Jakarta selama 2012 yang mencapai US$11,8 miliar.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi DKI Jakarta Dody Rudyanto mengatakan ekspor menurun karena nilai tukar beberapa mata uang terhadap dolar AS terkoreksi sehingga barang impor yang merupakan konten bahan baku produksi menjadi mahal.

Selain itu, permintaan dari negara tujuan ekspor juga mengalami penurunan sehingga aktivitas ekspor tidak sebesar tahun 2012. "Itu juga disebabkan penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor," ujar Dody disela-sela pengumuman inflasi Januari 2014 di kantornya, Senin (3/2/2014).

Meski demikian, laju ekspor bulanan pada Desember 2013 menembus angka US$953,15 juta atau meningkat 3,24% dari nilai ekspor bulan sebelumnya sebesar US$923,25 juta. Nilai ekspor produk DKI tersebut mencapai 24,36% terhadap total nilai ekspor melalui DKI.

Adapun lima komoditi unggulan ekspor yang mengalami peningkatan pada Desember 2013 adalah perhiasan/permata US$42,15 juta, pakaian jadi bukan rajutan US$18,69 juta, mesin-mesin/peralatan mekanik US$5 juta, sabun dan preparat pembersih US$5 juta, plastik dan barang dari plastik US$3,63 juta.

Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan ekspor adalah kendaraan dan bagiannya US$11,06 juta, ikan dan udang US$6,65 juta, lemak dan minyak hewan/nabati US$5,73 juta, mesin/peralatan listrik US$1,42 juta, dan barang-barang rajutan US$0,52 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper