Bisnis.com, JAKARTA--Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta mendorong produk dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar masuk pusat perbelanjaan.
Wakil Ketua Dekranasda DKI Jakarta Veronica Basuki Tjahaja Purnama beralasan Jakarta identik dengan mal. Tingginya kunjungan mal juga menjadi salah satu pertimbangan.
"Jakarta identik dengan mal. Mal sendiri kan mendapat kunjungan dari berbagai negara, pengunjung dari berbagai tempat," ujarnya kepada Bisnis di Balai Kota, Kamis (12/6/2014).
Menurutnya, keramaian pusat belanja di Ibu Kota menjadi kesempatan bagi pengrajin mengenali selera konsumen. Apalagi, pengunjung paling tidak menghabiskan waktu 2-3 jam di mal dengan kunjungan hingga ratusan ribu pengunjung.
"Mereka juga bisa mulai tahu kebutuhan kesukaan orang-orang itu seperti apa," tutur istri Plt. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu.
Lebih lanjut, ajang Jakarta Fashion and Food Festival menjadi pengalaman bagi para pengrajin untuk terus memperkenalkan karyanya di pusat perbelanjaan.
"Dua tahun ini JFFF kan sudah mengakomodir agar masyarakat dan anggota Dekranasda dapat berjualan di mal," ucapnya.
Terlebih, diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan nomor 70 tahun 2013 tentang Pengelolaan Pasar Tradisional, Toko Modern dan Pusat Perbelanjaan membuka peluang bagi terjalinnya kerja sama yang baik agar produk UMKM dapat melantai di mal.
Dalam peraturan itu tertulis bahwa toko modern dan pusat perbelanjaan wajib menjual produk dalam negeri minimal 80% baik dari segi jumlah dan jenisnya, bahkan produk UMKM harus diutamakan.