Bisnis.com, BEKASI - Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Bekasi pada Senin (11/8/2014) mengesahkan 50 legislator baru untuk periode 2014-2019.
Dari daftar legislator hasil pemilu 9 April tersebut, PDIP berhasil meraih kursi terbanyak, yakni dengan 12 kursi. Disusul Golkar (8 kursi), PKS (7), Gerindra (6), PAN (4), Demokrat (4), Hanura (4), PPP (4), dan PKB (1).
Komposisi tersebut menghantarkan wakil rakyat dari PDIP, Tumai dan legisltator dari Golkar, Edi menjadi Ketua dan Wakil Ketua sementara DPRD Kota Bekasi.
Tumai menuturkan DPRD Kota Bekasi akan segera melanjutkan sejumlah tugas yang masih belum dirampungkan oleh legislator periode sebelumnya, di antaranya penyusunan dan pengesahan RAPBD 2015 dan APBD perubahan 2014.
"Sekarang sudah pertengahan Agustus 2014, jadi DPRD harus bekerja keras," ujarnya seusai sidang paripurna istimewa, Senin (11/8/2014).
Adapun, hampir separuh anggota DPRD merupakan legislator baru, yakni sebanyak 28 orang. Sedangkan, 21 legsislator merupakan petahana pada periode 2009-2014 dan 1 orang pada 2004-2009.
Sementara iti, sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Bekasi juga diwarnai dengan aksi unjuk rasa dari mahasiswa.
Dari pantauan Bisnis, di depan Kantor DPRD Kota Bekasi terdapat lebih dari 50 mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Bekasi.
Sambil berorasi, demonstran mengungkapkan sejumlah tuntutannya kepada legislator Kota Bekasi untuk periode 2014-2019.
"Permasalahan yang ada di Kota Bekasi sangat kompleks terutama pada aspek ekonomi yang merata," kata salah seorang orator.
Pendemo menuntut DPRD untuk mengawal dan mengontrol pelaksanaan perda dan kebijakan Pemkot Bekasi. Menurut pengunjuk rasa legislator mesti mendesak eskekutif dalam merealisasikan janji politiknya dengan mengupayakan ekonomi kerakyatan, perbaikan infrastruktur secara merata, dan peningkatan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi 20%.
"Sampah semakin hari semakin menumpuk di TPA [tempat pembuangan akhir) Bantar Gebang," sebutnya.
Ketika menemui para demonstran, Tumai menuturkan legislator akan menampung dan membahas aspirasi mahasiswa.
"Kita menerima aspirasi teman-teman mahasiswa sebagai masukan dalam pelaksanaan tugas kami," jelasnya seusai menemui pengunjuk rasa.