Bisnis.com, TANGSEL - Maraknya usaha warung internet di lingkungan permukiman di wilayah Tangerang Selatan cenderung merusak semangat belajar anak-anak usia sekolah.
Kehadiran warung internet (warnet) tersebut hanya dimanfaatkan untuk bermain game online dan bukan sebagai sarana mengakses informasi yang positif untuk menambah wawasan dan mendukung kemajuan studinya.
Basroni, guru sekolah dasar di Ciputat, Tangerang Selatan, mengatakan sulit melarang anak didiknya untuk tidak main ke warnet, terutama mereka yang memiliki komunitas dengan kegemaran yang sama di lingkungan rumahnya,
“Kami sudah berkomunikasi dengan orang tua mereka, termasuk meminta agar tidak memberikan uang. Tetapi, mereka punya komunitas yang bisa iuran atau bayar gantian antar sesama anggota,” katanya, Kamis (09/10/2014).
Menurutnya, dampak dari ketagihan ke warnet dan main game online itu anak menjadi kurang bergairah dalam belajar, dan bahkan sering ngantuk berat saat pelajaran berlangsung di kelas.
Melilhat perkembangan kondisi tersebut Pemerintah Kota Tangsel memberikan pembinaan kepada ratusan pengelola bisnis wanet di wilayahnya agar menerapkan sistem usaha yang cerdas dan sehat.
Nur Slamet, Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum Pemkot Tangsel, menyatakan keprihatinannya terhadap banyak anak yang menjadi korban dari penggunaan internet dan game online.
Untuk itu, lanjutnya, kepada para pengusaha dan pengelola warnet serta game online agar lebih memperhatikan anak-anak dan memberikan perlindungan kepada mereka dari penggunaan internet yang tidak sehat.
"Para orangtua dan masyarakat, khususnya pengelola warnet dan game online untuk turut serta dalam menjaga anak-anak saat mengakses internet," ujarnya.
Dia menjelaskan hal itu dalam acara Sosialisasi Internet Sehat dan Aman yang diselenggarakan Dinas Perhubungan, Komunikasi danm Informasi Tangsel yang diikuti 170 pengusaha wartel.