Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Provinsi DKI tetap membatasi peredaran bir atau minuman beralkohol, meskipun keberadaannya dihalalkan di Ibu Kota.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya tak pernah melarang bir. Dia hanya menekankan agar usia pembeli diperhatikan. Artinya, hanya usia-usia tertentu yang diperbolehkan membeli minuman ini. Termasuk, bir pun tak boleh dijual di sembarang tempat.
"Tapi itu ada di beberapa tempat tertentu buat belinya. Yang penting diperkuat anak usia tertentu enggak boleh beli. Sekarang juga udah boleh kok, di hotel di mana boleh," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki di Balai Kota, Jumat (12/12/2014).
Lebih lanjut, Ahok menilai bir masih dibutuhkan. Salah satu tandanya yaitu bisnis penyediaan bir yang menguntungkan bagi Pemprov. Pemprov yang memiliki saham 20% di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, PT Delta Djakarta, Tbk selalu mendapat dividen ting
"Ada saham 20%. Makanya saya katakan ini fakta ada. Orang butuh, turis juga butuh," katanya.
Seperti diketahui, emiten berkode DLTA itu memiliki lisensi untuk memproduksi dan mendistribusikan bir kelas dunia. Kepada Pemprov, DLTA mengucurkan dana senilai Rp48 miliar. (Bisnis.com)
