Kabar24.com, TANGSEL-Sejumlah pengemudi angkutan kota di Tangerang Selatan enggan menurunkan tarif kendati harga bahan bakar minyak premium turun lagi menjadi Rp6.600 per liter mulai hari ini, Senin (19/1/2015) jam 00.00 WIB.
Tarif angkutan kota (angkot) masih bertahan dengan angka sesuai penaikan rata-rata Rp500-Rp1.000 per penumpang mulai November 2014 ketika pemerintah menaikkan haga BBM premium dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter.
Mereka tidak membuat daftar tarif terbaru menyusul penurunan kembali harga BBM premium, sebagaimana ketika pemerintah menurunkan harga BBM tersebut dari Rp8.500 per liter menjadi Rp7.600 per liter mulai 1 Januari 2015.
Santosa, salah seroang pengemudi KWK S-10 rute Ciputat-Bintaro-Pondok Betung, mengatakan tarifnya belum turun karena setoran ke pemilik mobilnya belum turun, masih Rp90.000-Rp100.000 per hari sesuai kondisi mobilnya.
“Walaupun mulai hari ini harga premium turun, tetapi bos belum kasih tahu setorannya turun, ya saya tidak berani menurunkan tarif,” katanya, Senin (19/1/2015).
Menurutnya, pemilik angkot belum menurunkan besaran setoran dengan alasan harga suku cadang tidak turun karena mengikuti fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sampai sekarang masih relatif tinggi.
Alasan serupa juga disampaikan beberapa pengemudi Mikrolet D-01 rute Ciputat-Kebayoran Lama dan D-18 rute Ciputat-Ciledug dalam menyikapi harga baru BBM premium Rp6.600 per liter yang berlaku mulai hari ini.
Namun, Suwardi pengemudi angkot D-07 rute Ciputat-Muncul, mengatakan tidak terlalu kaku dalam menerapkan tarif, bahkan cenderung turun, sejak pagi ini ketika harga BBM premium diturunkan lagi.
“Saya terima sajalah kalau ada penumpang mengurangi sekitar Rp500-Rp1.000 dari tarif yang ada karena nyatanya memang harga premium turun. Apalagi saya tidak setoran, karena ini mobil saya sendiri,” ujarnya.