Bisnis.com, JAKARTA— Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menilai pembenahan drainase mikro sebagai penghubung perlu menyeluruh, karena banjir di Jakarta diakibatkan buruknya sistem drainase.
"Pembenahan sistem drainase perlu dilakukan karena hujan ekstrem di Jakarta semakin sering terjadi dan meningkatkan ancaman banjir," tuturnya Jumat (13/2/2015).
Sutopo menjelaskan hujan ekstrem yang terus meningkat, sementara sistem drainase buruk di tambah pemanfaatan ruang terbangun di Jakarta khususnya kawasan utara hampir 90%.
Sedangkan, kawasan hijau dan kawasan lainnya hanya 10%, akibatnya saat hujan muncul genangan, air tak bisa mengalir.
Selain itu, koefisien aliran permukaan di Jakarta mencapai 0,85%, kapasitas drainase rata-rata hanya mampu mengalirkan debit hujan 50-60 mm/ hari.
"Artinya saat hujan normal pun sudah menimbulkan genangan, apalagi hujan ekstrem. Jadi dengan hujan 177mm/ hari dan 361 mm/hari sudah pasti mengakibatkan banjir, " katanya.