Bisnis.com, JAKARTA— Dua belas pengendara sepeda motor dari arah Jakarta berhenti di atas jembatan Bendung Kali Bekasi, Jalan Madnuin Hasibuan, Kota Bekasi. Mereka saling mengecek keberadaan anggota rombongan.
“Lengkap, dua belas orang,” kata salah seorang koordinator, Andi, 25, Selasa (3/3/3015) malam.
“Kami harus konvoi untuk menghindari begal.”
Para penghuni kawasan tetangga Jakarta lain, seperti Depok, Bogor, dan Tangerang, juga pulang berombongan seperti yang dilakukan para pekerja di Jakarta yang bermukim di Bekasi ini.
Konvoi atau pulang bareng, terutama di malam hari, bermunculan sejak kejahatan perampasan sepeda motor bercampur tindak kekerasan marak terjadi di pinggiran Jakarta. Para begal memang biasanya beraksi bila hanya menghadapi satu atau dua pengendara motor.
Gerakan pulang bareng rupanya mendapat sambutan baik dari publik yang merasa senasib-sepenanggungan. Apalagi, di zaman media sosial seperti sekarang, pengorganisasian “konvoi tangkal begal” juga bisa bergerak secepat begal.
Seperti yang dilakukan tiga serangkai Awang Dito, 30, Diaz Hermawan,30, dan Agus Nugraha,33, warga Tangerang Selatan. Mereka membuat akun @pulangkonvoi di Twitter.
Agus mendesain, Diaz membuat akun e-mail, dan Dito membuat akun Twitter. Akun yang dibuka pada 24 Februari 2015, pukul 20.00 WIB, itu sehari kemudian sudah menarik hampir 200 orang pengikut. Gerakan tiga sekawan ini juga menjadi bahasan di media sosial.
“Tanggal 27, 28 Februari, dan 1 Maret 2015, akun Twitter @pulangkonvoi banyak dibicarakan di Path dan Instagram,” kata Diaz.
“Delapan hari dibuat, sekarang sudah lebih dari 5.000 pengikut.”
Cuit
Diaz menjelaskan, untuk mencari teman konvoi, pengguna Twitter harus mencuit arah pulang, tujuan, janjian pukul berapa, dan lokasi bertemu. Nanti, akun @pulangkonvoi akan membalas cuitan.
Setelah bertemu, para pengendara harus saling mengecek teman seiring terlebih dulu. Agar lebih akrab, mereka bisa ngobrol dan berfoto bersama tanpa helm.
“Kalau bisa, saling mengecek tas. Semua hal itu untuk mengecilkan tindakan begal,” tuturnya.
Setelah sampai di rumah, anggota konvoi dianjurkan mencuit mengabarkan selamat sampai tujuan.
Kesadaran publik mengamankan diri dari ancaman begal diacungi jempol oleh kepolisian.
“Masyarakat tambah merasa aman,” kata Perwira Urusan Humas Kepolisian Resor Kota Depok Inspektur Dua Bagus Suwardi.
Meski begitu, pihak kepolisian tetap berpatroli setiap malam hingga dinihari.
“Semua jalur masuk ke Kota Depok kita jaga.”