Bisnis.com, TANGERANG—Peningkatan cakupan ketersediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Tangerang harus dimotori inisiatif pemerintah daerah.
Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan pemerintah pusat maupun daerah harus bersedia gulung lengan baju guna mendorong peningkatan ketersediaan rumah harga terjangkau khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pesatnya pertumbuhan properti di Tangerang selama ini hanya fokus kepada produk rumah vertikal kelas atas, seperti apartemen dan kondominium. Sementara proyek pembangunan tempat tinggal vertikal untuk MBR berupa rumah susun sepi peminat.
"Sebetulnya kondisi begitu ada di Jabodetabek karena bisnis ini tidak menarik untuk pengembang properti swasta," tuturnya kepada Bisnis, Kamis (16/4/2015).
Sebagai kota penyangga ibukota, Tangerang harus siap menampung migrasi penduduk dari semua taraf ekonomi. Oleh karena itu kehadiran rumah vertikal untuk MBR terbilang mendesak guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduk di tengah keterbatasan lahan.
Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang 2014 - 2018 menyebutkan laju pertumbuhan penduduk selama 2010 - 2013 berkiar 3,19%. Adapun jumlah penduduk pada 2013 tercatat berjumlah 1,85 juta jiwa tersebar di 13 kecamatan.