Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Badan Pusat Pelayanan Satu Pintu (BPTSP) DKI Jakarta diisi dengan orang-orang terpilih.
"Saya mau badan ini diisi oleh pegawai negeri sipil yang memiliki integritas dan semangat tinggi. Pokoknya harus orang-orang pilihan," ujarnya di sela-sela rapat dengan jajaran BPTSP di Balai Kota, Kamis (8/5/2015).
Politikus PDIP tersebut mengatakan tugas yang diemban oleh petugas PTSP sangat strategis, yaitu melayani masyarakat secara langsung.
"Petugas tidak boleh 'ping-pong orang'. Saya tak mau dengar ada petugas BPTSP yang menolak permintaan warga," katanya tegas.
Bukan itu saja, dia meminta BPTSP di masing-masing tingkat (kecamatan, kelurahan, kota, dan provinsi) memilih seorang koordinator. Petugas tersebut, lanjut Djarot, memikul tugas untuk berkoordinasi dengan SKPD teknis dan lembaga-lembaga terkait.
"Harus ada satu orang yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi dan menyamakan persepsi di dalam dan antarlembaga. Di saat yang sama, tiap-tiap petugas tetap menjalankan tugasnya melayani masyarakat," ujar politikus PDI-P ini.
BPTSP DKI diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 2 Januari 2015. BPTSP akan menyelenggarakan layanan terpadu di 318 lokasi pelayanan, yakni Badan PTSP Provinsi, 6 kantor PTSP Kota/Kabupaten, 44 Kecamatan, serta 267 Kelurahan.